Makassar (ANTARA) - Mantan Wakil Presiden HM Jusuf Kalla meminta Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto agar terus memantau perkembangan keamanan kota pascaledakan teror bom bunuh diri di Gereja Katedral pada 28 Maret 2021 di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

"Pak JK meminta agar Wali Kota Makassar tetap memantau keadaan, dan berada di tengah tengah warga agar suasana kondusif tetap terpelihara pascaperistiwa bom bunuh diri tersebut," kata juru bicara Jusuf Kalla (JK), Husain Abdullah di Makassar, Selasa.

Baca juga: JK: Bom Katedral Makassar cederai kemanusiaan di Indonesia

Selain terus berkoordinasi dengan pihak keamanan terkait pantau pasca teror bom, JK juga meminta wali kota terus membangun komunikasi dengan tokoh agama, organisasi masyarakat dan pihak terkait lainnya.

"Pak JK juga meminta agar pak Danny membangun komunikasi dengan tokoh tokoh agama dan masyarakat," kata Husain menambahkan.

Kedatangan Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto ke kediaman pribadi Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) itu di jalan Haji Bau Makassar, kata Husain, hanya bersilaturahmi dan sifatnya informal.

Selain itu, Danny Pomanto banyak meminta nasehat dari Jusuf Kalla, termasuk menjelaskan situasi terkini Kota Makassar pasca aksi bom bunuh diri di Gereja setempat

Wali kota yang kembali terpilih itu, sebelumnya telah meminta maaf sebelum dilantik, terkait adanya kekeliruan atas tuduhan kepada JK sebagai orang yang berada di balik penangkapan mantan Menteri Kelautan Edi Prabowo oleh KPK melalui rekaman suara dan sempat viral pada Desember tahun lalu.

Perbincangan internal tersebut membawa-bawa nama JK direkam seseorang kemudian tersebar di media sosial sehingga menjadi bahan penyelidikan pihak kepolisian, di tengah panasnya pertarungan politik Pilkada Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar 9 Desember 2020.

Baca juga: JK beri dukungan kepada Uskup Agung Makassar
Baca juga: JK: Masyarakat harus bersatu lawan kelompok radikal

Pewarta: M Darwin Fatir
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2021