Go smaller, go shorter. Dan ini dibutuhkan transformasi dan culture
Jakarta (ANTARA) - Direktur Bisnis Mikro PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Supari menyebut pihaknya sedang menyusun transformasi jilid dua yang perubahan layanannya akan membuat rentenir di Indonesia tak lagi bisa berkutik.

"Itu menjadi bagian dari strategi kami jangka panjang. Hari ini kami sudah menyusun transformasi jilid dua, walaupun jilid satu baru separuh jalan, tapi kami nyatakan kondisi perubahan ini sangat dinamis, menyesuaikan kembali di transformasi jilid dua itu," kata Supari saat menjawab pertanyaan Anggota Komisi IV DPR RI tentang prospek BRI Agro ke depan dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI terkait Evaluasi Pelaksanaan Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM) di Jakarta, Kamis.

Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PDIP Mufti Anam mempertanyakan kepada Supari mengenai prospek BRI Agroniaga yang sedang bertransformasi menjadi bank digital ke depannya apakah juga akan menyalurkan kredit untuk para petani.

Menanggapi hal tersebut, Supari menjawab penyaluran kredit yang mudah untuk para petani merupakan strategi jangka panjang BRI.

Baca juga: BRI jelaskan kronologi dan klarifikasi raibnya dana nasabah Rp400 juta

Menurut Supari, BRI akan terus berfokus pada penyaluran kredit pada UMKM di Indonesia. Bahkan dia menyebut BRI yang sedang dalam pembentukan integrasi ekosistem ultra mikro bersama dengan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) dan PT Pegadaian sudah siap dengan memiliki data 30 juta pelaku UMKM di Indonesia.

Supari menyebutkan pelaku UMKM saat ini masih terjebak dan terbebani dengan pinjaman yang ditawarkan oleh rentenir.

"Yang hari-hari mungkin menjadi beban para pelaku UMKM, siapa itu, yaitu rentenir. Hari ini kami sudah melakukan piloting-piloting dan mudah-mudahan tidak lama lagi kami bisa roll out menghadirkan layanan layaknya sepadan dengan rentenir," kata Supari.

Yang dimaksud dengan layanan yang setara dengan rentenir oleh Supari di sini adalah dengan memberikan pinjaman dalam jumlah kecil dan juga dengan persyaratan dan proses yang sangat mudah sehingga dana bisa didapatkan oleh nasabah dalam waktu singkat. Namun beban bunga yang dibebankan dalam persentase yang sangat kecil dari total pinjaman, berkebalikan dengan beban bunga yang ditarik oleh rentenir.

"Go smaller, go shorter. Dan ini dibutuhkan transformasi dan culture," kata Supari.

BRI tengah melakukan transformasi dengan beralih ke ekosistem digital yaitu membentuk bank digital melalui anak usahanya PT Bank Agroniaga.

Baca juga: BRI sebut jumlah debitur restrukturisasi konsisten turun

Baca juga: Pemegang saham setujui BRI bagi dividen Rp12,1 triliun


 

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021