Dhaka (ANTARA) - Sebuah feri Bangladesh berpenumpang 50 orang bertabrakan dengan sebuah kapal kargo dan tenggelam pada Minggu (4/4) di Sungai Shitalakhsya, selatan Ibu Kota Dhaka, menyebabkan sedikitnya 26 orang tewas dan beberapa masih hilang, kata para pejabat.

Sebanyak 21 jenazah ditemukan pada Senin.

Feri tersebut tenggelam tepat setelah berangkat dari distrik industri Narayanganj, sekitar 20 kilometer dari Dhaka, ke Munshiganj, kata Bupati Narayanganj Mustain Billah.

"Sebagian besar jasad ditemukan di dalam kapal yang tenggelam setelah terseret ke tepi sungai," kata Billah. Ia menambahkan bahwa beberapa korban mungkin masih hilang.

Polisi dan petugas mengatakan beberapa penumpang berhasil berenang ke darat.

Kerabat para korban berkumpul di tepi sungai untuk mencari orang yang mereka cintai.

Tim penyelamat, termasuk penyelam dari pemadam kebakaran, mencari korban pada Senin, sementara operasi penyelamatan terhambat oleh badai pada Minggu malam.

Kapal itu penuh dengan orang-orang yang bergegas meninggalkan kota setelah pemerintah mengumumkan penguncian nasional selama seminggu mulai Senin untuk mengatasi lonjakan kasus COVID-19.

Bangladesh melaporkan rekor lonjakan infeksi harian, yaitu 7.087 kasus COVID-19, pada Minggu, sehingga jumlah total kasus menjadi 637.364 infeksi dengan 9.266 kematian.

Ratusan orang meninggal setiap tahun dalam kecelakaan kapal feri di Bangladesh, negara dataran rendah yang memiliki saluran air pedalaman yang luas tetapi standar keamanannya lemah.


Sumber: Reuters

Baca juga: Kapal feri Bangladesh tenggelam, 5 tewas, banyak yang hilang

Baca juga: Kebakaran di RS Bangladesh tewaskan tiga pasien ICU COVID

Baca juga: Bangladesh selidiki kebakaran maut kamp Rohingya



 

Kebakaran besar kembali landa kamp pengungsi Rohingya

Penerjemah: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2021