Bogor (ANTARA News) - Presiden Republik Indonesia 2001-2004, Megawati Sukarnoputri, mengagumi bunga Rafflesia Patma yang mekar dan tumbuh di Kebun Raya Bogor. Kekagumannya itu yang menjadikan alasan kedatangannya ke Kebun Raya Bogor untuk melihat langsung mekarnya bunga langka tersebut.

Ditemani sang cucu, Pingko (9) yang putra ke dua Puan Maharani, Megawati melihat tumbuhan langka tersebut mekar selama kurang lebih 30 menit, Selasa.

Kecintaan Megawati terhadap tanaman terlihat dari perhatian seriusnya terhadap kelestarian lingkungan. Megawati satu-satunya presiden yang menyerukan untuk mendirikan kebun raya di setiap daerah.

"Saya sangat kagum dengan Rafflesia, karena bunga ini sangat indah dan langka sekali. Luar biasa bunga ini bisa mekar di Kabun Raya Bogor, artinya ini sebuah kemajuan dalam sebuah dunia penelitian tumbuhan yang bisa dikembangkan," ucap wanita yang juga menjabat sebagai Ketua Yayasan Kebun Raya Bogor.

Kekaguman Megawati terhadap keanekaragaman hayati Indonesia sangat terlihat dari kepeduliannya untuk mengamati perkembangan informasi seputar lingkungan. Meski tidak menjabat lagi, namun Megawati masih memperhatikan perkembangan jalannya pemerintahan khususnya dibidang keanekaragaman hayati.

Putri Bung Karno ini juga memperlihatkan kepeduliannya terhadap program pemerintah untuk mengembalikan hutan sebagai fungsi aslinya dengan menggalakkan program penanaman pohon. Menurut Megawati, hutan memiliki unsur tersendiri, tanaman yang ada di hutan meliputi banyak jenis, mulai dari lumut hingga tumbuhan tingkat tinggi.

Menurutnya, program penggalakan penghinjauan kembali hutan yang dilakukan oleh pemerintah pusat maupun daerah hanya dengan kata-kata saja.

"Saya belum melihat tindakan kongrit dari penggalakan itu, hanya kata-kata saja yang lebih sering dikeluarkan. Sementara untuk menghijaukan kembali itu perlu langkah yang kongkrit," ujarnya.

Penilaian ini disampaikannya berdasar informasi yang dilihat dan didengarnya. Penanaman yang dilakukan menurut Megawati belum tepat karena jenis tanaman yang ditanam kurang sesuai dengan lingkungan sekitarnya.

Ia juga menyoroti program pemerintah yang menghimbau semua pihak untuk menghutankan kembali hutan yang sudah gundul. Menurut dia mengembalikan hutan dengan melakukan penanaman dengan cara yang sedang diterapkan saat ini tidak efektik. Hutan menurut ketua PDIP ini adalah satu kehidupan tersendiri yang didalamnya ada unsur flora dan fauna. Tanaman yang ada didalamnya mulai dari lumut hingga tumbuhan tingkat tinggi.

"Saya dapat informasi dari kepala kebun raya bahwa untuk mengembangbiakan tanaman diluar habitatnya perlu proses yang sangat panjang dan tidak gampang. Jika ingin menghutankan kembali hutan itu tidak cukup hanya dengan menanam saja. Saya menghimbau kepada pemerintah dan masyarakat jika ingin menghutankan kembali hutan tersebut tidak hanya dengan menanam saja, hutan sudah termasuk flora dan faunanya, mulai dari lumut hingga tanaman jenis tertinggi. Jadi arti hutan itu perlu diseminarkan lagi," ucapnya.

Usai melakukan kunjungan dan bersilaturahmi dengan jajaran penguru Kebun Raya didampingi Kepala Pusat Konservasi Tumbuhan (PKT) Kebun Raya Bogor-LIPI Mustaid Siregar, Megawati menyempatkan menulis komentarnya di spanduk disediakan pihak Kebun Raya untuk menampung komentar para pengunjung seputar Bunga Rafflesia.

Ketua PKT Kebun Raya Bogor-LIPI Mustaid Siregar mengatakan, bunga Rafflesia Patma yang mekar kali ini merupakan yang kedua kalinya setelah mekar yang pertama pada tanggal 2 Juni lalu.

"Ini mekar yang kedua kalinya setelah yang pertama kali mekar pada tanggal 2 Juni lalu. Bunga ini mekar setelah melakukan penelitian yang cukup intensif oleh para peneliti sejak tahun 2004. Rafflesia Patma merupakan bunga bangkai endemik Jawa Barat," jelasnya menambahkan.
(T.KR-LR/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010