Toronto (ANTARA) - Otoritas Ontario pada Kamis akan memulai perintah tinggal di rumah selama empat minggu dan menutup pusat perbelanjaan untuk pengecer barang nonkebutuhan pokok, Kepala Pemerintahan Doug Ford mengatakan pada Rabu (7/4).

Pembatasan diberlakukan ketika provinsi Kanada itu memerangi lonjakan kasus COVID- 19.

"Situasinya sangat serius. Kita perlu berlindung sekarang," kata Ford pada sebuah pengarahan di Toronto.

“Apa yang kita lakukan sampai kita mulai mencapai imunisasi massal akan menentukan antara hidup dan mati bagi ribuan orang,” ujarnya.

Perintah tersebut mengharuskan orang-orang di provinsi terpadat di Kanada itu untuk berdiam di tempat tinggal mereka kecuali untuk alasan penting, termasuk olahraga, janji vaksinasi, atau berbelanja.

Minggu lalu, Ontario menutup rumah makan di dalam dan luar ruangan. Langkah itu, menurut panel penasihat ahli pemerintah, tidak cukup dalam memenuhi standar yang diperlukan untuk menghindari jumlah kasus COVID-19 yang sangat tinggi.

Mulai Kamis, semua pengecer --kecuali toko kelontong, apotek, dan penjual perlengkapan berkebun--  akan tutup selama empat minggu. Namun, pengambilan barang di lokasi tertentu akan diizinkan.

Toko skala besar boleh tetap buka, tetapi dengan batas kapasitas orang dan hanya produk tertentu termasuk bahan makanan, obat-obatan, dan bahan berkebun yang boleh dibeli langsung di toko.

Kelompok industri telah mengkritik Ford karena pada masa penguncian sebelumnya mengizinkan toko skala besar tetap buka sementara bisnis kecil diharuskan tutup. 
 
Tempat usaha penyedia kebutuhan yang dianggap penting hanya boleh buka dengan membuat janji. Tempat usaha seperti itu termasuk toko perangkat medis dan bengkel, toko optik, dan mekanik mobil.

Pada Selasa (6/4), Kanada melaporkan 6.520 kasus COVID-19.

Perdana Menteri Justin Trudeau memperingatkan gelombang ketiga virus yang "sangat serius". Makin banyak orang muda mendatangi rumah sakit dan dalam perawatan harus menggunakan ventilator akibat varian virus yang lebih berbahaya.
 
Rumah sakit di Ontario menjadi lebih repot. Data provinsi menunjukkan lebih banyak pasien COVID-19 di ruang perawatan intensif (ICU) daripada kapan pun sejak pandemi dimulai.

Jumlah penghuni ICU meningkat lebih cepat daripada skenario terburuk yang dibuat oleh para ahli, kata Ford.

Ontario berencana memperluas vaksinasi di lingkungan dengan tingkat infeksi yang lebih tinggi dengan meluncurkan klinik keliling ke pusat komunitas, tempat kerja, dan lokasi lain. Fasilitas-fasilitas itu akan menyuntik penduduk yang berusia di atas 18 tahun.

Provinsi tersebut juga mengumumkan bahwa semua guru dan staf pendidikan di Toronto dan pinggiran Kotamadya Peel akan memenuhi syarat untuk mengikuti vaksinasi. Program imunisasi bagi kalangan itu dimulai selama liburan sekolah pada April. Program yang sama berlaku bagi guru-guru pendidikan khusus di seluruh provinsi. 

Pada Selasa, Kesehatan Masyarakat Toronto menutup sekolah-sekolah kota untuk pemelajaran secara langsung, memerintahkan distrik sekolah terbesar di negara itu dengan sekitar 247.000 siswa kembali ke pemelajaran jarak jauh hingga 18 April.

Beberapa jam sebelumnya, Ford telah memberi tahu wartawan bahwa sekolah aman dan tidak perlu ditutup.

Ontario melaporkan 3.215 kasus baru pada Rabu (7/4), menurut data pemerintah.

Sumber: Reuters

Baca juga: Kanada hentikan penggunaan vaksin AstraZeneca untuk usia di bawah 55

Baca juga: Kanada: Vaksin AstraZeneca aman, tapi ada risiko pembekuan darah

Baca juga: Biden, Trudeau akan bertemu, berkolaborasi dalam pasokan vaksin



 

PPKM efektif, tidak ada lagi zona merah di Bandung

Penerjemah: Mulyo Sunyoto
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2021