Jakarta (ANTARA) - PT PP (Persero) Tbk, BUMN konstruksi dan investasi nasional, menyusun dan menetapkan berbagai program kebijakan dan strategi perusahaan di tengah COVID-19 untuk dapat bertahan dan bangkit di masa pandemi ini.

"Di masa pandemi COVID-19 ini telah membuat banyak perusahaan merubah cara menjalankan proses bisnis. Bahkan tidak sedikit perusahaan yang harus mendaur ulang rencana bisnis perusahaannya," kata Sekretaris Perusahaan PT PP (Persero) Yuyus Juarsa dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.

Beberapa strategi atau kebijakan bisnis yang dilakukan perseroan yaitu melakukan transformasi portofolio bisnis, transformasi unit bisnis, transformasi organisasi, transformasi tata Kelola bisnis, dan transformasi pengelolaan inovasi, teknologi dan corporate knowledge.

Dalam bidang investasi,  Perseroan akan memfokuskan pada selective investment dimana proyek-proyek investasi yang memiliki titik impas (BEP/break even point) cepat akan menjadi prioritas perusahaan saat ini.

Selain itu, smart recycling asset akan difokuskan kepada proyek-proyek jalan tol yang telah diselesaikan pembangunannnya dan memiliki profitabilitas yang baik. Hasil smart recycling asset akan digunakan Kembali untuk membiayai proyek-proyek investasi berikutnya yang menurut perusahaan memiliki nilai profitabilitas yang jauh lebih menguntungkan.

"Guna menjalankan visi perusahaan yang unggul, bersinergi, dan berkelanjutan, Perseroan menyusun berbagai strategi perusahaan baik jangka pendek, jangka menengah, maupun jangka panjang," katanya.

Untuk strategi perusahaan jangka pendek, Perseroan telah menuangkan strategi tersebut ke dalam buku Rencana Kerja Anggaran Perusahaan 2021 berorientasi kepada 5 fokus prioritas Kementerian BUMN, yaitu Nilai Ekonomi dan Sosial, Inovasi Model Bisnis, Kepemimpinan Teknologi, Peningkatan Investasi, dan Pengembangan Talenta.

Dikatakan, Perseroan juga telah menyusun strategi jangka menengah dan jangka panjang untuk terus bertumbuh dan berkelanjutan. Beberapa strategi yang telah disusun meliputi memperluas kepemimpinan, investasi (perputaran nilai), penyelarasan lini bisnis, dan memperkuat kapabilitas perusahaan.

Adanya dukungan Pemerintah terhadap pemulihan ekonomi nasional di tengah pandemi COVID-19, seperti kebijakan pemberian insentif dalam pembebasan pajak pertambahan nilai (PPN) pada sektor properti dan penurunan tarif PPh Final atas Jasa Konstruksi akan memberikan optimisme tersendiri bagi Perseroan.

"Dengan beberapa stimulus positif yang dijalankan oleh Pemerintah tersebut diharapkan dapat mempercepat pemulihan ekonomi nasional sehingga turut berdampak positif dalam kegiatan usaha Perseroan," kata Yuyus.

Di tengah tekanan pandemi COVID-19, pencapaian kinerja perusahaan sepanjang 2020 masih terbilang cukup baik dimana dalam kondisi wabah, Perseroan masih dapat membukukan Laba Bersih tahun berjalan sebesar Rp266 miliar.

Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2021