Sydney (ANTARA) - Saham-saham Australia berjuang untuk mencatat kenaikan mingguan keempat berturut-turut pada Jumat, sehari setelah menandai penutupan tertinggi dalam hampir 14 bulan, ketika kenaikan di saham-saham pertambangan dan emas melawan kerugian di sektor energi.

Indeks acuan S&P/ASX 200 turun tipis 0,07 persen menjadi 7.054 di awal perdagangan, tetapi berada di jalur untuk membukukan kenaikan mingguan keempat berturut-turut.

Saham-saham energi adalah hambatan terbesar pada indeks acuan, turun 0,84 persen, meskipun harga minyak mentah mencapai tertinggi baru empat minggu karena membaiknya prospek permintaan.

Origin Energy Ltd memimpin kerugian pada sub-indeks dengan penurunan 2,98 persen, setelah memotong target laba tahunan untuk divisi pasar energinya.

Saham-saham terkait emas melonjak 3,7 persen, membatasi kerugian pada indeks acuan. Silver Lake Resources Ltd melambung 5,6 persen, diikuti oleh Red 5 Ltd yang terangkat 5,41 persen.

Baca juga: Harga emas melonjak 30,5 dolar, dipicu imbal hasil obligasi AS anjlok

Semalam, harga emas mencapai puncak lebih dari satu bulan karena imbal hasil obligasi pemerintah AS merosot.

Saham penambang-penambang Australia menguat 0,7 persen setelah harga bijih besi pulih dari kerugian karena permintaan yang kuat di sesi sebelumnya.

Saham-saham teknologi meningkat 0,7 persen, dipimpin oleh lonjakan 5,2 persen pada Altium Ltd dan kenaikan 2,3 persen pada Appen, setelah reli Wall Street dipimpin teknologi yang dipicu oleh penurunan imbal hasil obligasi dan penjualan ritel AS yang kuat untuk Maret.

Di Selandia Baru, indeks acuan S&P/NZX 50 naik 0,38 persen menjadi 12.684,6. Napier Port memimpin kenaikan, terangkat 2,3 persen, karena menaikkan prospeknya didukung kondisi pasar yang cerah.

Baca juga: Wall Street ditutup melonjak, Indeks Dow Jones tembus di atas 34.000

Baca juga: Dolar capai terendah satu bulan, dipicu data ekonomi dan obligasi AS

Baca juga: Harga minyak capai tertinggi 4 minggu, terkerek prospek permintaan


 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021