Chicago (ANTARA) - Harga emas mencapai tertinggi tujuh minggu pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), dan membukukan pekan terbaiknya sejak pertengahan Desember, didorong oleh dolar yang lebih lemah dan penurunan tajam dalam imbal hasil obligasi pemerintah AS di sesi sebelumnya.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange, terangkat 13,4 dolar AS atau 0,76 persen menjadi ditutup pada 1.780,20 dolar AS per ounce. Sehari sebelumnya, Kamis (15/4/2021), emas berjangka melambung 30,5 dolar AS atau 1,76 persen menjadi 1.766,80 dolar AS.

Emas berjangka jatuh 11,3 dolar AS atau 0,65 persen menjadi 1.736,30 dolar AS pada Rabu (14/4/2021), setelah melonjak 14,9 dolar AS atau 0,86 persen menjadi 1.747,6 dolar AS pada Selasa (13/4/2021), dan merosot 12,10 dolar AS atau 0,69 persen menjadi 1.732,70 dolar AS pada Senin (12/4/2021).

"Argumen makro untuk emas juga telah membaik. Kami siap untuk bergerak menuju level 1.800 dolar AS," kata Edward Moya, analis pasar senior di OANDA.

"Kami memiliki banyak investor meninggalkan beberapa posisi karena beberapa penjualan teknis ekstrim yang kami lihat pada imbal hasil obligasi pemerintah dan itu benar-benar memberikan latar belakang yang kuat di sini untuk harga emas terus terapresiasi."

Imbal hasil obligasi AS, diukur dengan obligasi pemerintah 10-tahun yang dijadikan acuan, melayang dekat level terendah satu bulan di 1,58 persen pada Jumat (16/4/2021), jauh lebih rendah dari tertinggi 14-bulan di 1,77 persen pada 30 Maret.

Penurunan imbal hasil obligasi 10-tahun di bawah angka penting 1,60 persen "telah memungkinkan emas menembus level psikologi baru 1.800 dolar AS," analis pasar FXTM Han Tan mengatakan dalam sebuah catatan.

Emas juga mendapat dukungan tambahan karena indeks dolar AS melemah menuju penurunan minggu kedua, harga bitcoin merosot dan situasi COVID-19 di Eropa memburuk.

Kemajuan emas terjadi meskipun data penjualan ritel AS kuat dan penurunan signifikan dalam klaim pengangguran mingguan.

Sanksi besar yang dijatuhkan pada Rusia oleh Amerika Serikat pada Kamis (15/4/2021) juga membawa emas kembali - setidaknya di mata beberapa orang - sebagai perlindungan terhadap risiko politik.

Di sisi fisik, konsumen emas terbesar dunia China telah memberikan izin kepada bank-bank domestik dan internasional untuk mengimpor emas dalam jumlah besar ke negara itu, kata lima sumber yang mengetahui masalah tersebut, sebuah potensi kenaikan harga emas.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Mei naik 14,1 sen atau 0,54 persen, menjadi ditutup pada 26,105 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli naik 8,5 dolar AS atau 0,71 persen menjadi ditutup pada 1.208,7 dolar AS per ounce.
Baca juga: Harga emas melonjak 30,5 dolar, dipicu imbal hasil obligasi AS anjlok

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2021