Saya percaya perbincangan kami akan turut menyentuh mengenai situasi terkini di Myanmar
Jakarta/Bangkok (ANTARA) - Utusan khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Christine Schraner Burgener akan berkunjung ke Jakarta pada Kamis (22/4) untuk bertemu para pejabat negara-negara Asia Tenggara guna mencari jalan untuk mengakhiri pertumpahan darah dan memulihkan stabilitas di Myanmar, menurut tiga sumber yang mengetahui gerakannya.

Menurut tiga sumber yang mengetahui jadwal Burgener, utusan khusus PBB untuk Myanmar itu tidak akan menghadiri konferensi tingkat tinggi (KTT) Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) pada Sabtu (24/4), tetapi akan mengadakan pertemuan di sela-sela acara yang khusus diselenggarakan untuk membahas isu Myanmar tersebut.

Sejak militer menggulingkan pemerintahan terpilih Aung San Suu Kyi pada 1 Februari 2021, Myanmar telah mengalami kekacauan yang hebat di tengah tindakan keras yang mematikan oleh junta terhadap pengunjuk rasa dan jatuhnya ekonomi, meningkatkan kekhawatiran bahwa negara itu akan menjadi negara yang gagal.

Baca juga: 'Milk Tea Alliance' dorong ASEAN, PBB ambil langkah terkait Myanmar
Baca juga: Dewan Keamanan PBB kutuk kekerasan di Myanmar


Pada pertemuan tertutup Dewan Keamanan PBB pada 1 April, Burgener memperingatkan jika "tindakan kolektif" tidak diambil oleh komunitas internasional untuk membatalkan kudeta maka "pertumpahan darah akan segera terjadi".

Burgener telah mengatur pertemuan dengan menteri luar negeri Indonesia, Singapura, dan Brunei Darussalam, menurut sumber PBB, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya.

Dia juga meminta pertemuan dengan pemimpin junta Min Aung Hlaing, yang akan menghadiri pertemuan di Jakarta menurut juru bicara militer yang dikutip oleh Nikkei Asia.

Burgener, yang telah berada di Thailand selama 12 hari terakhir, telah berkomunikasi dengan militer sejak kudeta, tetapi upayanya berulang kali untuk mengunjungi Myanmar telah dihalangi.

Sebelumnya, menlu Malaysia juga telah mengumumkan perjalannya ke Jakarta untuk menghadiri pertemuan ASEAN tersebut.

Dalam keterangan tertulisnya, Menlu Hishammuddin Tun Hussein juga menyampaikan rencananya untuk melakukan pembicaraan per telepon dengan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres guna membahas krisis Myanmar.

"Saya percaya perbincangan kami akan turut menyentuh mengenai situasi terkini di Myanmar selain kerja sama PBB dan Malaysia," kata Hishammuddin.

Sumber: Reuters
Baca juga: Utusan khusus PBB minta aksi DK hindari pertumpahan darah di Myanmar
Baca juga: PBB cari bukti yang hubungkan militer Myanmar dengan kejahatan

 

Penerjemah: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2021