Manado (ANTARA) - Badan Keamanan Laut Zona Maritim Tengah (Bakamla ZMTh) menggelar Latihan Operasi Keamanan dan Keselamatan laut di Pangkalan Dermaga kapal patroli Bakamla RI di Desa Serei, Likupang Barat, Minahasa Utara, Sulawesi Utara, dalam rangka meningkatkan kemampuan personel

Kepala Bakamla ZMTh, Laksma Bakamla Phundi Rusbandi, di Manado, Rabu, mengatakan kegiatan itu untuk meningkatkan kemampuan personel Bakamla, terutama bagi kru kapal patroli dan pengawak Stasiun Pemantau Keamanan dan Keselamatan Laut (SPKKL) di wilayah kerja Bakamla ZMTh.

"Keberhasilan suatu operasi keamanan dan keselamatan laut, harus didukung oleh kemampuan personel yang handal dan profesional," katanya.

Baca juga: Bakamla RI memperingatkan kapal Yunani lalu lalang di ALKI III
Baca juga: Bakamla kawal proses hukum kapal Iran dan Panama
Baca juga: Strategi pemanduan terpadu dinilai jadi solusi keamanan Selat Malaka


Kegiatan tersebut melibatkan 50 personel Bakamla ZMTh yang terdiri dari Kru KN Singa Laut 402, kru KN Gajah Laut 404, pengawak SPKKL Tarakan, SPKKL Bali, SPKKL Kema, SPKKL Bitung serta pengawak Stasiun Bumi (SB) Bitung.

Materi latihan terdiri atas materi kelas dan materi praktek lapangan berupa, pengoperasian alat komunikasi, pertolongan dan kecelakaan laut, evakuasi medis, skenario latihan peran-peran kapal serta materi Pemberhentian, Pemeriksaan, Penangkapan kapal (Henrikhan).

Latihan ini melibatkan pengajar dari Badan SAR Nasional (Basarnas) serta TNI AL, serta pihak Bakamla sendiri. Adapun unsur lainnya yang terlibat berupa, satu unit kapal patroli KN Singa Laut 402, satu unit Rigid Hull Inflatable Boat (RHIB), satu unit sekoci karet, serta 1 unit ambulance dari Puskesmas Munte.

Wilayah kerja Bakamla ZMTh yang meliputi 12 Provinsi di sepanjang Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II, melintasi Laut Sulawesi, Selat Makassar, Laut Flores dan Selat Lombok memiliki potensi kerawanan keamanan dan keselamatan yang cukup tinggi.

Berdasarkan data pihak Bakamla, peluang terjadinya kecelakaan laut cukup tinggi terutama bila dikaitkan dengan faktor cuaca buruk.

Adapun potensi gangguan keamanan di wilayah perairan yang berbatasan dengan Filipina dan Malaysia, rawan terjadi penyelundupan orang maupun barang terlarang.

"Melalui latihan yang relatif singkat ini kami harapkan dapat meningkatkan profesionalitas personel Bakamla, sehingga dapat mengemban tugas dengan baik dan memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat di sektor maritim" katanya.
 

Pewarta: Jorie MR Darondo
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2021