penguatan gerakan perempuan dalam melawan ekstrimisme
Jakarta (ANTARA) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga mendukung peluncuran aplikasi Ruang Rindu dari Pemkab Banyuwangi yang mendukung pelaksanaan pengarusutamaan gender dan pemberdayaan perempuan.

"Apresiasi sebesar-besarnya saya sampaikan kepada Bupati Kabupaten Banyuwangi beserta jajarannya yang telah menginisiasi platform program Ruang Rindu yang luar biasa ini demi mewujudkan pengarusutamaan gender dan perempuan dan juga anak perempuan di Kabupaten Banyuwangi dan di Indonesia," kata Menteri Bintang melalui siaran pers di Jakarta, Kamis.

Dikatakannya, konstruksi sosial patriarki yang masih berlaku di Indonesia telah menempatkan posisi perempuan sebagai kelompok rentan. Posisi perempuan kerap dinomorduakan untuk mendapatkan akses, berpartisipasi dalam ranah publik, menentukan arah pembangunan bahkan menerima hasil manfaat pembangunan sehingga menghambat perempuan untuk menjadi perempuan berdaya.

Ruang Rindu adalah program yang mengintegrasikan aspek perlindungan hingga pemberdayaan perempuan akan memastikan bahwa perempuan korban mendapatkan pelayanan yang baik dari hulu ke hilir, pemberdayaan perempuan diwujudkan demi ketahanan ekonomi mereka, serta memastikan perempuan kepala keluarga dapat menjadi tulang punggung keluarga.

"Saya senang bahwa Ruang Rindu juga memiliki program penguatan gerakan perempuan dalam melawan ekstrimisme atau radikalisme karena belakangan ini kelompok radikal telah menjadikan kaum perempuan sebagai garda terdepan pelaku terorisme," kata Menteri Bintang.

Menurut dia, selama ini Pemerintah Kabupaten Banyuwangi memiliki cukup banyak program yang berkaitan dengan pemberdayaan ekonomi kaum perempuan seperti program UMKM Naik Kelas dan Warung Naik Kelas.

Baca juga: Menteri PPPA harapkan Ruang Rindu Banyuwangi jadi percontohan

Baca juga: Menteri PPPA: Masih ada stigmatisasi dan stereotip terhadap perempuan

Menteri berharap program ini terus ditingkatkan dan menjadi contoh bagi daerah lain sehingga ekonomi kaum perempuan semakin mandiri dan kuat.

Sementara Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas menjelaskan bahwa platform tersebut adalah hasil pengembangan dari beberapa layanan yang sudah terintegrasi secara online maupun offline.

"Ruang Rindu dengan bantuan para tim relawan pendamping pelayanan dan penanganan kasus akan memberikan pendampingan secara medis, psiko-sosial dan pendampingan hukum terhadap masalah yang menimpa kaum ibu," ujarnya.

Selain itu platform ini adalah salah satu cara untuk mendorong pemberdayaan ekonomi serta penguatan kemandirian kaum perempuan. Ruang Rindu juga akan menjadi bukti langkah awal dalam menjadikan perempuan sebagai pelaku aktif di garda terdepan dalam melawan ekstrimisme dan radikalisme, kata Ipuk Fiestiandani.

Ipuk menambahkan bahwa platform Ruang Rindu juga memberikan kesempatan inovasi kemandirian ekonomi bagi para perempuan korban kekerasan.

Dia mengatakan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi juga memberikan bantuan alat usaha produktif gratis untuk perempuan korban kekerasan, terutama yang kemudian menjadi perempuan kepala keluarga.

Selain bantuan alat, pemerintah daerah juga menyediakan pelatihan dan pendampingan sehingga usaha perempuan korban kekerasan bisa berkelanjutan dan berhasil sehingga kaum perempuan mencapai kemandirian ekonomi.

Baca juga: Menteri PPPA dorong pemberdayaan perempuan di NTB

Baca juga: Menteri PPPA minta perempuan Indonesia tidak berhenti belajar

 

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021