Tak hanya untuk para santri di pondok pesantren saja tapi juga untuk keuskupan sehingga hasil pembangunan pemerintah bisa dirasakan oleh semua pihak
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Perumahan memulai pembangunan rumah susun (rusun) Keuskupan Larantuka di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Pembangunan rusun dilaksanakan secara merata untuk semua kalangan. Tak hanya untuk para santri di pondok pesantren saja tapi juga untuk keuskupan sehingga hasil pembangunan pemerintah bisa dirasakan oleh semua pihak," kata Dirjen Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Senin.

Khalawi memaparkan rusun Keuskupan Larantuka tersebut  akan dibangun secara Single Years Contract (SYC) Tahun 2021 yakni satu menara setinggi tiga lantai terdiri dari 44 unit hunian tipe 36 dengan total anggaran senilai Rp20,72 miliar.

Menurut dia, pembangunan rusun itu merupakan salah satu wujud dukungan Kementerian PUPR untuk para Romo dalam  membentuk generasi baru bangsa. Adapun penerima manfaat yakni para Imam Projo Yang Berkarya di Keuskupan Larantuka.

Baca juga: Kementerian PUPR bangun tiga rusun untuk yayasan dan keuskupan di NTT

"Kita semua berupaya agar generasi muda Indonesia di masa depan bisa memahami akan arti penting tempat tinggal yang layak huni untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (P2P) Nusa Tenggara II Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Yublina Dila Bunga menjelaskan pihaknya telah melakukan pemancangan tiang pertama untuk rusun Keuskupan Larantuka.

Untuk itu pihaknya pada tanggal 15 Maret 2021  menandatandangani kontrak dengan PT Bumi Permata Kendari sebagai Kontraktor Pelaksana pembangunan rusun itu senilai Rp18,5 miliar dan PT Buana Rekayasa Adhigana sebagai management konstruksi senilai Rp1,052 miliar.

Selain itu juga dilaksanakan penandatanganan kontrak meubelair rusun UNIO atau Paguyuban Para Romo Projo bersama CV. Melati pada 21 April 2021 senilai Rp1,179 miliar. UNIO adalah paguyuban untuk para imam projo yang berkarya di Keuskupan Larantuka.

Baca juga: Kementerian PUPR bangun rusun mini untuk Ponpes Usman bin Affan di NTB
 

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021