Jakarta (ANTARA) - Dua dari tiga raksasa perusahaan hiburan di Korea yaitu SM serta YG Entertaintment tidak lagi masuk ke dalam klasifikasi blue-chip di perdagangan saham Korea.

Melansir Soompi, Jumat,hal itu berdasarkan data yang tercantum dalam Sistem Pengungkapan Elektronik Layanan Pengawasan Keuangan penurunan status jenis saham kedua perusahaan itu dilakukan Bursa Saham Korea pada Senin (3/5).

Baca juga: Rose BLACKPINK siapkan perilisan video klip "GONE" dalam waktu dekat

Kedua perusahaan yang sebelumnya diklasifikasikan sebagai perusahaan blue-chip kini masuk ke dalam perusahaan bisnis menengah.

Bagi SM Entertaintment ini degradasi pertama sejak 2008, sama halnya dengan YG Entertaintment yang harus mengalami penurunan klasifikasi bisnis pertama kali setelah 8 tahun melantai sebagai perusahaan blue-chip.

Adapun persyaratan dari Bursa Saham Korea yang tak dipenuhi kedua perusahaan itu untuk memiliki status blue-chip karena mengalami penurunan laba bersih.

Meski keduanya sudah memenuhi persyaratan yaitu kekayaan bersih lebih dari 70 miliar won Korea atau 62,5 juta Dolar AS serta telah menghasilkan pendapatan dengan rata- eata lebih dari 100 miliar won atau 89.2 juta Dolar AS selama enam bulan terakhir.

Namun hal itu tidak cukup untuk memastikan kedua pemain bisnis hiburan di Negeri Ginseng itu memegang predikat perusahaan blue-chip.

Selama tiga tahun terakhir, SM Entertaintment mencatat kerugian bersih rata-rata dialaminya hingga 24,4 miliat won atau 21,8 juta Dolar AS serta ROE -3,8 persen.

Sementara YG Entertaintment mencatat kerugian laba bersih menxapai 1,8 miliar won Korea atau sekitar 1,6 juta dolar AS dengan ROE 0,5 persen dalam periode 3 tahun terakhir.

Dari perusahaan hiburan tradisional “Tiga Besar” di Korea Selatan (SM, YG, dan JYP Entertainment), hanya JYP Entertainment yang mempertahankan statusnya sebagai bisnis blue chip.

Meskipun rata-rata penjualan selama tiga tahun terakhir merupakan yang terendah dari Tiga Besar, namun menunjukkan konsistensi dengan meningkatkan laba bersih sebesar 20-30 miliar won setiap tahun. Dalam kurun waktu yang sama, ROE-nya mencapai 18 persen.

Analis saham berteori bahwa fluktuasi kinerja ini mungkin disebabkan oleh banyaknya anak perusahaan yang dimiliki SM dan YG.

Teori lain termasuk struktur tata kelola yang transparan dari JYP Entertainment, yang menunjukan pendiri Park Jin Young berfokus pada produksi konten dan menyerahkan peran chief executive officer dan chief financial officer kepada orang lain, mencegah ekspansi bisnis sembrono yang dapat berasal dari memiliki satu pemilik.

Park Jin Young juga telah menetapkan sistem produser di JYP Entertainment untuk mengurangi perannya sendiri sebagai produser di perusahaannya dan untuk mencegah fluktuasi kualitas di seluruh album.

Baca juga: Naeun Apink resmi gabung ke agensi YG Entertaintment

Baca juga: Rose BLACKPINK rilis lagu "GONE" 5 April 2021

Baca juga: "Joseon Exorcist" dihentikan, saham YG Ent dan SBS merosot

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021