Kita berharap rumah-rumah ini segera selesai dibangun dan ditempati masyarakat untuk mulai menata kembali berbagai sektor kehidupannya setelah bencana
Kupang (ANTARA) - Pemerintah pusat membangun 300 unit rumah untuk korban bencana banjir bandang dan tanah longsor di Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur.

Wakil Bupati Flores Timur Agustinus Payong Boli ketika dihubungi dari Kupang, Selasa, mengatakan pembangunan rumah bagi warga korban bencana alam saat ini sedang dikerjakan oleh PT Adhi Karya.

"Peletakan batu pertama sudah saya lakukan beberapa waktu lalu dan sekarang pembangunan sedang berjalan yang tersebar di tiga kecamatan di Pulau Adonara," katanya.

Ratusan unit rumah tersebut dibangun tersebar pada sejumlah titik di Pulau Adonara yang terdampak bencana alam akibat badai siklon tropis Seroja yakni di Desa Oyang Baran Kecamatan Wotan Ulu Mado sebanyak 50 unit, Desa Saosina Kecamatan Adonara Timur 200 unit, dan Desa Nelelamadike Kecamata Ile Boleng 50 unit.

Agustinus menjelaskan pembangunan rumah tersebut mulai berjalan setelah pemerintah daerah menyelesaikan proses administrasi dan menjamin tidak ada masalah hukum hingga nantinya disertifikasi.

Pemerintah daerah, lanjut dia, membangun komunikasi dengan pola pendekatan filosofis budaya Lamaholot ke pemilik lahan dan masyarakat komunal suku setempat.

Selain itu juga pendekatan yuridis untuk kepastian hukum bahwa lokasi tanah tersebut tidak sedang dalam sengketa pidana maupun perdata dan tidak berpotensi konflik hukum ke depan.

Agustinus berharap proses pembangunan 300 unit rumah ini berjalan lancar agar bisa segera ditempati masyarakat korban bencana yang berhak mendapatkannya.

"Kita berharap rumah-rumah ini segera selesai dibangun dan ditempati masyarakat untuk mulai menata kembali berbagai sektor kehidupannya setelah bencana," katanya.

Baca juga: Kementerian PUPR bangun 1.000 rumah khusus relokasi bencana di NTT
Baca juga: 530 rumah warga terdampak Seroja dibangun di Kota Kupang
Baca juga: Pemkab Kupang usul 8.312 unit rumah dapat bantuan BNPB

Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021