Bupati juga menjanjikan perbaikan rumah kepada Arpani melalui program "bedah rumah", sehingga bisa meringankan pria itu untuk mendapatkan kembali tempat tinggal yang layak
Kualatungkal, Jambi (ANTARA) - Rumah keluarga kakek Arpani (70) di Parit Cegat Desa Teluk Sialang, Kecamatan Tungkal Ilir, Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar), Provinsi Jambi, bersisa "tongkat" atau tiang bawahnya saja usai kebakaran yang terjadi beberapa hari menjelang Idul Fitri  (Lebaran) 1442 Hijriah.

Bupati Tanjabbar H Anwar Sadat dan jajarannya tidak tinggal diam, langsung turun tangan menjenguk sekaligus mengantarkan bantuan kepada keluarga pria lanjut usia (lansia) tersebut.

Sudah menjadi kebiasaan pimpinan di Kabupaten Tanjabbar menjenguk korban yang terkena musibah dan kemalangan, seperti korban kebakaran itu. Selain memberikan bantuan untuk meringankan beban ekonomi korban kebakaran berupa bantuan, sandang, pangan dan lauk pauknya untuk beberapa hari ke depan juga memberikan dukungan moril kepada warganya.

Seperti yang dilakukan Bupati Anwar Sadat pada Selasa (11/5), ia memboyong beberapa pejabatnya yakni Sekda Agus Sanusi, Kepala Dinas Sosial, Kepala BPBD, Camat Tungkal Ilir, Kepala Desa Teluk Sialang beserta perangkat desa setempat.

Ia membawa bantuan beras, mie instan, tikar plastik, minuman serta beberapa paket lainnya untuk keluarga Arpani yang saat ini harus mengungsi di rumah kerabatnya.

Bupati H Anwar Sadat, seorang ustadz yang akrab disapa "UAS" itu -- namun yang dimaksud bukan ustadz Abdul Somad yang juga akrab dipanggil UAS -- pada kesempatan pertama menemui kakek Arpani. Tanpa melepas masker yang menjadi bagian dari protokol kesehatan COVID-19, bupati menyapa dan berdialog dengan pria tua yang siang itu mengenakan baju koko warna merah hati, berkopiah serta menggunakan masker.

Orang nomor satu di Pemkab Tanjabbar itu juga menyerahkan bantuan untuk keluarga yang selama ini tinggal di rumah yang sekelilingnya ditumbuhi kebun kelapa dan pinang itu.

Bupati juga menjanjikan perbaikan rumah kepada Arpani melalui program "bedah rumah", sehingga bisa meringankan pria itu untuk mendapatkan kembali tempat tinggal yang layak.

"Kami memberikan bantuan dan mudahan beberapa hari ke depan kepala desa dan warga setempat akan melakukan perbaikan rumah tinggal yang akan dimasukkan melalui program bedah rumah," kata Anwar Sadat.

Pada kesempatan itu, ia mengimbau kepada masyarakat, khususnya warga Tanjab Barat untuk berhati-hati, apalagi menjelang Idul Fitri 1442 Hijriah seperti memerhatikan kompor dan alat elektronik lainnya agar musibah ini tidak terulang kembali di daerah itu.

"Terima kasih kepada masyarakat Parit Cegat dan Desa Sialang karena telah membantu warga kita yang terkena musibah kebakaran," kata bupati.

Fasilitasi dokumen

Kejadian kebakaran yang menghanguskan isi rumah di daerah itu sudah beberapa kali terjadi. Nyaris dalam beberapa kejadian tidak ada benda yang bisa tertolong, terutama saat kejadian berlangsung rumah ditinggal penghuninya.

Seperti yang menimpa dua rumah panggung di Parit 2 Kelurahan Patunas, Kecamatan Tungkal Ilir yang terjadi pada 6 April 2021 juga melalap seluruh isi rumah yang terbuat dari kayu sehingga mudah terbakar.

Saat itu Wakil Bupati Tanjabbar, Hairan turun tangan dan memberikan bantuan serta memberikan dukungan moril kepada keluarga pasangan Suriati dan Khairul , korban kebakaran saat itu.

Selain memfasilitasi dengan bantuan pangan dan bedah rumah, Pemkab Tanjung Jabung Barat melalui dinas dan institusi terkait juga memfasilitasi pencetakan kembali dokumen-dokumen kependudukan yang terbakar seperti KTP, kartu keluarga, sertifikat hingga ijazah dengan ketentuan dan aturan yang ada.

Tujuannya, agar para korban musibah itu dapat kembali dokumen kependudukan itu karena miliki mereka sudah hangus terbakar.

Tersisa tongkat

Kejadian kebakaran yang menghanguskan rumah panggung keluarga kakek Arpani berikut isinya tersebut terjadi pada Senin (10/5) 2021.

Tidak ada korban jiwa dalam kejadian amuk api tersebut, namun mengakibatkan pria yang sudah lansia tersebut kehilangan tempat tinggal.

Yang tersisa dari bekas kebakaran itu bagian 'tongkat" atau tiangnya saja. Rumah-rumah panggung di Jambi, kayu bagian tongkat atau tiang penyangga bawah yang menancap di tanah memang merupakan kayu berkelas, keras dan tahan rayap dan antibusuk.

Sehingga saat terbakar, bagian kayu tongkat tersebut masih tertinggal, kendati sudah menjadi arang berwarna hitam dan tidak bisa dipergunakan lagi.

Sementara itu barang perabotan, kendaraan sepeda motor dan harta benda milik keluarga itu musnah terbakar.

Hanya tangga kayu, yang biasa dipergunakan untuk naik ke atas rumah berikut dua anak tangganya masih utuh dan tersisa di lokasi kejadian yang saat itu dililit garis polisi berwarna kuning.

Kehadiran pimpinan daerah yang memberikan suport langsung , menjadi obat bagi warga yang tengah tertimpa kemalangan. Terlebih memberikan solusi yang sangat berharga dan membantu untuk bangkit serta merintis kembali kehidupannya pasca kejadian yang mungkin tidak akan mereka lupakan sepanjang hidupnya.

Kabupaten Tanjung Jabung Barat merupakan salah satu dari dua kabupaten di Provinsi Jambi yang memiliki kawasan pantai di perairan timur provinsi itu. Selain itu termasuk daerah yang memiliki kawasan gambut cukup luas disamping Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Batanghari dan Kabupaten Muarojambi.

Tanjabbar dengan Ibu Kota Kualatungkal, yang merupakan salah satu kota pelabuhan tertua di Jambi, saat ini memiliki dua pelabuhan kapal laut, yakni Dermaga Marina yang merupakan pelabuhan lokal dan Pelabuhan Roro Kualatungkal yang mengubungkan lalu lintas laut Kualatungkal - Dabo - Batam.


Baca juga: Kementerian PUPR siapkan Rp90 miliar bedah 4.500 rumah di Jambi 2021

Baca juga: 150 haji Tanjabbar disambut di alun-alun Kualatungkal

Baca juga: Tiga BUMN di Jambi lakukan bedah rumah warga dan karyawan

Baca juga: Gugus Tugas COVID-19 Tanjabbar uji swab 238 karyawan PetroChina




 

Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2021