proses di dalamnya untuk melihat rukyat posisi bulan, yang memutuskan 1 Syawal tetap jatuh di Hari Kamis (13/5)
Gorontalo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Gorontalo menggelar tradisi adat Tonggeyamo di penghujung Bulan Ramadhan untuk menentukan 1 Syawal 1442 Hijriah di rumah jabatan bupati setempat.

Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo di Gorontalo, ​​​​Rabu, mengatakan acara adat itu diikuti wakil bupati, forum koordinasi pimpinan daerah (forkopimda), sekretaris daerah, camat, dan tokoh masyarakat serta adat.

"Adat Tonggeyamo untuk menentukan 1 Syawal Idul Fitri di lingkungan pemerintah dan masyarakat Kabupaten Gorontalo. Pelaksanaan 1 Syawal Idul Fitri jatuh pada Hari Kamis (13/5)," ujar dia.

Baca juga: PBNU tetapkan 1 Syawal 1442 H jatuh pada Kamis

Ia menjelaskan tradisi Tonggeyamo merupakan kegiatan rutin leluhur yang terus dilestarikan, sama dengan sidang Isbat di tingkat nasional.

"Karena proses di dalamnya untuk melihat rukyat posisi bulan, yang memutuskan 1 Syawal tetap jatuh di Hari Kamis (13/5)," kata dia.

Tradisi Tonggeyamo proses adat dan budaya di Gorontalo, jauh sejalan dengan sidang isbat yang digelar pada zaman dahulu oleh para imam.

Pada pelaksanaan tradisi adat Tonggeyamo, para pejabat di lingkungan pemerintah daerah setempat mengenakan pakaian adat "Takowa Daa".

Baca juga: Pemerintah tetapkan Idul Fitri 1442 Hijriyah jatuh pada Kamis 13 Mei
Baca juga: PP Muhammadiyah tetapkan Idul Fitri jatuh pada Kamis 13 Mei
Baca juga: Jemaah Tarekat Naqsabandiyah gelar Shalat Idul Fitri hari ini

Pewarta: Adiwinata Solihin
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2021