Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal pekan ditutup melemah seiring kekhawatiran naiknya kasus COVID-19.

IHSG ditutup terkoreksi 104,49 poin atau 1,76 persen ke posisi 5.833,86. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 13,44 poin atau 1,52 persen ke posisi 869,49.

"Market menanti statement para pejabat FOMC. Selain itu, ada kekhawatiran kenaikan kasus COVID-19 di Tanah Air pasca lebaran," kata analis Bina Artha Sekuritas Nafan Aji di Jakarta, Senin.

Menurut Nafan, pada hari ini relatif minim data makroekonomi domestik maupun global yang memberikan dampak positi yang signifikan.

Dibuka menguat, IHSG tak lama langsung terkoreksi dan terus berada di teritori negatif hingga penutupan perdagangan saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, seluruh sektor terkoreksi dimana sektor barang baku paling dalam yaitu minus 4,36 persen, diikuti sektor barang konsumen primer dan sektor properti & real estat masing-masing minus 2,36 persen dan minus 2,14 persen.

Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi beli saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah beli bersih asing atau "net foreign buy" sebesar Rp52,03 miliar.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.112.316 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 18,56 miliar lembar saham senilai Rp12,01 triliun. Sebanyak 113 saham naik, 414 saham menurun, dan 117 saham tidak bergerak nilainya.

Sementara itu, bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei melemah 259,64 poin atau 0,92 persen ke 27.824,83, indeks Hang Seng naik 166,52 poin atau 0,59 persen ke 28.194,09, dan indeks Straits Times meningkat 23,29 poin atau 0,76 persen ke 3.078,31.

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2021