Jakarta (ANTARA) - Sebanyak 19 anak buah kapal (ABK) Indonesia yang bekerja di KM Bandar Nelayan 188 telah tiba dengan selamat di Tanah Air pada Jumat pagi setelah diantar oleh kapal perang angkatan laut Australia HMAS ANZAC melalui Pelabuhan Tanjung Benoa, Bali.

Kedatangan HMAS ANZAC di perairan Indonesia disambut KRI Yos Sudarso dan selanjutnya dilakukan pemindahan ABK dari kapal ke kapal (ship-to-ship) ke KRI Escolar tanpa kendala, demikian disampaikan dalam keterangan tertulis Kementerian Luar Negeri RI yang diterima di Jakarta, Jumat.

Debarkasi para ABK WNI itu dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat dengan pelaksanaan disinfektasi dan tes usap antigen kepada para ABK.

Kesembilan belas ABK Indonesia tersebut dinyatakan negatif COVID-19 dan akan menjalani karantina kesehatan selama 5 hari dan diwajibkan pula menjalani 2 kali tes reaksi berantai polimerase (PCR).

Baca juga: Satgas: empat ABK India positif COVID-19 di Dumai
Baca juga: Kapal terbakar, TNI AL selamatkan 27 ABK KM Sinar Mas


Kepulangan 19 ABK itu melengkapi kepulangan satu ABK lainnya yang sempat dirawat di Perth, Australia, yang telah dipulangkan malam sebelumnya melalui Bandara Soekarno-Hatta Jakarta.

Kemudian para nelayan tersebut diserahterimakan dari Konsul Jenderal Australia di Bali kepada Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemlu Judha Nugraha.

Keberhasilan penyelamatan dan repatriasi para ABK Indonesia itu merupakan hasil dari kerja sama dan koordinasi yang baik antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Australia.

Apresiasi juga diberikan kepada pihak Jepang yang turut membantu upaya penyelamatan.

Sebelumnya, KM Bandar Nelayan 188 berawak 20 WNI pada 13 Mei 2021 dilaporkan mengalami kebocoran dan kemudian tenggelam di Samudera Hindia sekitar 650 mil laut sebelah barat Perth, Australia atau 1.520 mil laut sebelah barat daya Benoa Bali.

Baca juga: KM Bandar Nelayan 118 alami kecelakaan di Samudera Hindia
Baca juga: Dinkes Cilacap: 13 awak kapal positif COVID-19 dalam kondisi stabil

Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2021