New York (ANTARA) - Dolar hampir datar pada akhir perdagangan berombak Rabu (Kamis pagi WIB), setelah mundur dari palung hampir lima bulan terhadap mata uang utama lainnya, karena para investor menunggu data ketenagakerjaan di akhir pekan untuk memberikan gambaran yang lebih jelas tentang keadaan pemulihan ekonomi AS.

Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang saingannya terakhir naik tipis 0,001 persen pada 89,907, setelah diperdagangkan di kisaran 89.856 dan 90.247.

"Kami pada dasarnya bergerak di kisaran sempit, saya kira sampai data penggajian (payrolls) non pertanian," kata Boris Schlossberg, direktur pelaksana strategi valas di BK Asset Management mengacu pada laporan pekerjaan untuk Mei yang akan dirilis pada Jumat (4/6/2021).

Laporan pekerjaan sebelumnya, untuk April, datang jauh lebih lemah dari yang diharapkan, mengirim dolar turun tajam. Kemudian awal pekan ini, data manufaktur menunjukkan bahwa sementara aktivitas melonjak karena permintaan yang terpendam di tengah pembukaan kembali dari penutupan COVID-19, kekurangan tenaga kerja sebenarnya menghambat potensi pertumbuhan sektor ini.

"Ini pada dasarnya menunjukkan bahwa sejumlah besar perdagangan pemulihan telah diperhitungkan saat ini dan seluruh kurva pemulihan mungkin jauh lebih lambat daripada yang perkirakan orang," kata Schlossberg tentang data tersebut.


Baca juga: Dolar pertahankan kenaikan di Asia setelah data manufaktur AS menguat


Laporan penggajian non pertanian yang lemah akan memberi tekanan pada imbal hasil obligasi pemerintah AS, yang pada gilirannya akan membebani greenback, kata dia.

Euro melemah 0,01 persen terhadap dolar menjadi 1,2215 dolar AS setelah mundur dari dekat tertinggi multi-bulan semalam, ketika menyentuh 1,22545 dolar AS.

Harga-harga produsen di zona euro naik lebih besar dari yang diperkirakan pada April, didorong oleh lonjakan biaya energi, data menunjukkan. Tetapi Bank Sentral Eropa, yang ingin menjaga pertumbuhan harga-harga konsumen mendekati 2,0 persen dalam jangka menengah, mengatakan bahwa sementara inflasi dapat naik di atas targetnya tahun ini, pertumbuhan upah yang lesu kemungkinan akan menahannya untuk tahun-tahun mendatang.

Sterling naik 0,15 persen menjadi 1,4167 dolar AS, setelah turun dari level tertinggi tiga tahun di 1,4250 dolar AS yang dicapai pada Selasa (2/6/2021).

Sementara itu, dolar Kanada turun 0,22 persen menjadi 1,2065 per greenback setelah reli ke tertinggi baru enam tahun 1,2077 dolar Kanada semalam karena harga minyak naik.

Dolar Australia dan Selandia Baru masing-masing turun 0,01 persen dan 0,24 persen terhadap greenback. Aussie terakhir berada di 0,77525 dolar AS, sedangkan Kiwi berada di 0,7234 dolar AS.


Baca juga: Dolar AS merosot menjelang laporan data ekonomi penting


Investor juga mengamati lintasan bullish yuan China baru-baru ini. Yuan turun 0,07 persen menjadi 6,38 per dolar dalam perdagangan luar negeri, setelah mundur dari tertinggi tiga tahun di 6,3526 pada Senin (31/2/2021) karena pembuat kebijakan mengambil langkah-langkah untuk mendinginkan kenaikannya, termasuk menaikkan persyaratan cadangan devisa bank.

Di pasar mata uang kripto, Bitcoin naik 3,52 persen pada 37.983,25 dolar AS, sementara Ether melonjak 7,37 persen pada 2767,65 dolar AS.

Harga Dogecoin melambung 25,31 persen menjadi 0,402919 dolar AS, menurut Coindesk, menyusul pengumuman bursa uang kripto Coinbase bahwa pihaknya akan memungkinkan perdagangan mata uang digital berbasis meme pada platform profesionalnya.

Dogecoin mencapai 72 sen pada 7 Mei menjelang penampilan Elon Musk, kepala eksekutif Tesla dan salah satu pendorong terbesar Dogecoin, di acara komedi sketsa "Saturday Night Live".


Baca juga: Dolar menguat terhadap yen di Asia, inflasi AS kalahkan ekspektasi

Baca juga: Dolar hapus keuntungan minggu ini ketika pasar mencerna data ekonomi

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2021