Saya akan 'back-up' Kodam Jaya dalam rangka bersinergi dengan Polda Metro Jaya
Jakarta (ANTARA) - Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) Mayjen TNI Dudung Abdurachman berjanji akan menyiapkan jajarannya untuk terus mendukung sinergi antara Kodam Jaya dan Polda Metro Jaya.

"Saya sebagai Pangkostrad mempunyai pasukan yang begitu besar. Saya akan 'back-up' Kodam Jaya dalam rangka bersinergi dengan Polda Metro Jaya," kata Dudung di Polda Metro Jaya, Jumat.

Dudung yang sebenarnya menjabat sebagai Panglima Kodam Jaya menegaskan TNI-Polri akan selalu berada di garis depan untuk menghadapi siapa saja yang mencoba mengganggu persatuan dan kesatuan NKRI.

"Siapapun yang mencoba-coba mengganggu, mengoyak-oyak persatuan dan kesatuan, TNI-Polri pasti akan terdepan hadir membela rakyat," ujar Dudung.

Baca juga: Mayjen TNI Dudung Abdurachman jabat Pangkostrad

Pangkostrad Mayjen TNI Dudung Abdurachman menyambangi Mapolda Metro Jaya untuk berpamitan kepada jajaran Polda Metro setelah dirinya melepas jabatan Pangdam Jaya untuk menjabat sebagai Panglima Kostrad.

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran menyebut Panglima Kostrad (Pangkostrad) Mayjen Dudung Abdurachman sebagai teladan dalam menjaga stabilitas Jakarta dan seluruh Indonesia.

"Beliau adalah teladan, kebanggaan dalam menjaga Ibu Kota, menjaga etalase Indonesia untuk tetap damai dan sejuk," kata Fadil dalam upacara pelepasan di Polda Metro Jaya, Jakarta.

Fadil juga menyampaikan upacara pelepasan yang digelar oleh Polda Metro Jaya adalah bentuk penghormatan jajaran kepolisian terhadap jasa Dudung selama menjabat sebagai Pangdam Jaya.

Baca juga: Dudung, 55 tahun, klepon dan ibunda

"Mayor Jenderal TNI Dudung Abudrachman bukan sekedar Pangdam Jaya bagi seluruh anggota Polda Metro Jaya, tapi beliau adalah teladan, kebanggaan dalam menjaga keamaan," ujar Fadil.

Mayjen TNI Dudung Abdurachman adalah Perwira Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) lulusan Akademi Militer 1988.

Dudung menjabat Pangdam Jaya sejak 27 Juli 2020. Sebelum itu, Dudung menjabat Gubernur Akmil periode 2018-2020.

Ia juga sempat menjabat sebagai wakil asisten teritorial KASAD pada 2017-2018.

Baca juga: Pangdam Jaya imbau pengelola mal batasi pengunjung dengan buka-tutup

Nama Dudung ramai diperbincangkan saat ia menyerukan pembubaran Front Pembela Islam (FPI) pada 2020 serta penurunan terhadap seluruh spanduk dan poster Rizieq Shihab.

Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2021