Ambon (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meterologi Kelas II Pattimura Ambon memprediksikan potensi cuaca ekstrem terjadi di empat wilayah di provinsi Maluku.

"Hasil analisis dan prakiraan kondisi cuaca di Maluku selama satu pekan ke depan 21- 26 Juni 2021 berpotensi cuaca ekstrem di empat wilayah yakni Kabupaten Buru Selatan, Seram Bagian Barat (SBB), Maluku Tengah dan kota Ambon, " kata Kepala seksi observasi BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II Pattimura Ambon, Wilhelmina Paays, Senin.

Kondisi cuaca umumnya cerah berawan hingga ringan secara umum, kemudian untuk beberapa wilayah perlu diwaspadai untuk potensi hujan sedang hingga lebat disertai kilat disertai petir dan angin kencang.

Hasil analisis terakhir, kondisi cuaca tidak terlalu signifikan untuk beberapa hari ke depan, tetapi harus tetap diwaspadai untuk potensi pertumbuhan awan-awan hujan (Cumulonimbus).

Baca juga: BMKG: Waspada cuaca ekstrem sepekan di wilayah Maluku

Baca juga: BMKG sebut Malut masih dilanda cuaca ekstrem


"Pertumbuhan awan hujan secara lokal di beberapa wilayah yang disebutkan, dapat menyebabkan hujan lebat secara tiba-tiba juga kilat petir dan angin kencang," katanya.

Dijelaskannya, pertumbuhan awan hujan Cumulonimbus terjadi alam durasi yang singkat, bukan berhari- hari, sehingga deteksinya beberapa jam ke depan baru diprediksi.

Ia mencontohkan pertumbuhan awan CB untuk 30 menit ke depan dapat dipantau, tetapi untuk besok hari yang dipantau adalah kondisi atmosfernya.

"Jikalau kondisi atmosfernya tidak stabil, maka kemungkinan untuk pertumbuhan awam CB atau potensi tumbuhnya awan akan semakin besar," kata Paays.

Masyarakat juga dihimbau untuk tetap waspada potensi cuaca ekstrem (hujan lebat-sangat lebat yang dapat disertai kilat/petir, angin kencang) selama musim hujan, penurunan jarak pandang secara tiba-tiba.

Serta dampak bencana hidrometeorologi yang dapat terjadi seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, dan pohon tumbang.

"Potensi longsor bisa terjadi di daerah sekitar lereng bukit atau gunung perlu diwaspadai dan banjir di pemukiman di sekitar kawasan sungai," katanya.*

Baca juga: Sebelum terbalik, KM Selgwadan Nelaka indah evakuasi empat penumpang

Baca juga: Masyarakat diperingatkan waspadai gelombang tinggi di laut Arafura

Pewarta: Penina Fiolana Mayaut
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021