Jakarta (ANTARA) - Lima bintang akan bermain di Olimpiade Tokyo 2020 yang dimulai pada 23 Juli, setelah tertunda satu tahun karena pandemi virus corona.

- Naomi Osaka

Kembalinya bintang tenis Jepang ini dipastikan akan menarik banyak perhatian setelah ia mengundurkan diri dari French Open dengan alasan masalah kesehatan mental. Ia juga melewatkan Kejuaraan Wimbledon.

Osaka, 23 tahun, mendorong pencarian jati diri dalam olahraga tersebut dan media dengan menarik diri dari French Open setelah penolakannya ambil bagian dalam konferensi pers, yang katanya seperti "menendang orang saat mereka sedang down".

Baca juga: Naomi Osaka kantongi tiket ke Olimpiade Tokyo

Osaka mengatakan dia menderita "serangan depresi" sejak memenangi gelar pertamanya dari empat gelar utama, di US Open 2018 dan perlu "mengambil beberapa waktu menjauh dari lapangan".

Namun, dia saat ini diharapkan untuk bersaing di Tokyo di mana kemungkinan tindak tanduknya akan diawasi pers dengan ketat.

Dia telah membuktikan kesediaannya untuk menantang status quo pada US Open tahun lalu, di mana dia mengenakan masker wajah yang berbeda pada setiap putaran yang menyoroti korban rasisme dan kebrutalan polisi.

Dia kemudian memenangi US Open dan kemudian Australian Open tahun ini, yang memberinya gelar Grand Slam berturut-turut.

Baca juga: Naomi Osaka tidak diwajibkan ikut konferensi pers di Olimpiade Tokyo


- Caeleb Dressel

Caeleb Dressel siap menjadi salah satu wajah dari Olimpiade Tokyo karena ia menargetkan kemungkinan tujuh medali emas di kolam renang.

Bintang renang Amerika Serikat berusia 24 tahun itu tampil menonjol pada uji coba nasional pada Juni dengan memenangkan gaya bebas 100m, gaya kupu-kupu 100m, dan gaya bebas 50m.

Dia akan tiba di Tokyo untuk meraih medali emas di masing-masing nomor itu dan ia kemungkinan juga akan tampil di empat tim estafet AS.

Dressel merupakan peraih dua emas di Olimpiade Rio, ia juga meraih tujuh medali emas di Kejuaraan Dunia 2017 di Budapest, selain itu enam medali lagi di Kejuaraan Dunia 2019 di Gwangju, di mana ia juga memecahkan rekor dunia 100m gaya kupu-kupu milik Michael Phelps yang sudah 10 tahun.

Warga Florida bertinggi badan 6 kaki 3 inci (1,91 m) itu tinggal dengan dengan pelatih kekuatan dan pengkondisiannya sehingga ia dapat berlatih secara teratur selama pandemi, meskipun sesi kolam dikurangi.

Baca juga: Dressel dan Peaty pecahkan rekor dunia renang di Budapest


- Trayvon Bromell

Pelari Amerika Serikat itu membuktikan dirinya sebagai pemain favorit dengan menggantikan Usain Bolt sebagai juara Olimpiade 100 m ketika ia meraih kemenangan pada uji coba AS dengan catatan waktu 9,80 detik pada Minggu.

Atlet berusia 25 tahun dari Florida ini kembali tampil luar biasa tahun ini setelah kariernya goyah oleh cedera yang dialaminya.

Dengan juara dunia Christian Coleman yang dilarang tampil karena gagal dalam tes doping, Bromell akan berusaha menjadi sprinter AS pertama yang memenangi mahkota 100m Olimpiade sejak Justin Gatlin meraih emas di Olimpiade Athena pada 2004.

"Saya merasa dengan percaya diri terkadang muncul rasa puas diri," katanya. "Tidak ada yang mudah bagi saya, dan setiap kali saya pergi berlatih, saya merasa kehilangan segalanya."

Juara dunia 200m Noah Lyles gagal dalam usahanya untuk mencoba sprint ganda di Olimpiade ketika ia gagal masuk tim untuk nomor 100m.

Baca juga: Tyson Gay kalahkan Trayvon Bromell di 100m atletik AS


- Sifan Hassan

Pelari Belanda ini hanya kurang setengah detik dari rekor dunia nomor 1500m putri, hanya lima hari setelah ia mencetak rekor dunia10.000 m.

Hassan yang dilahirkan di Ethiopia sudah mempunyai tiga rekor dunia atas namanya. Sebelumnya ia mempunyai empat rekor sebelum pelari Ethiopia Letesenbet Gidey menetapkan rekor baru untuk 10.000m hanya dua hari setelah Hassan mencetak rekor 10 detik lebih cepat dari rekor sebelumnya.

Hassan, yang hijrah ke Belanda dari Ethiopia pada usia 15 pada 2008 mengaku tidak terkejut akan prestasi Gidey. Ia menegaskan telah "benar-benar gembira karena aku ingin membuat jarak yang jauh lebih menarik!"

Juara Dunia 1500 m itu akan menghadapi battle royale di Tokyo dengan juara Olimpiade asal Kenya, Iman Kipyegon.


- Adam Peaty

Peraih emas Olimpiade dan pemegang rekor dunia renang 100m gaya dada Adam Peaty membuat kolam latihan di taman belakang rumahnya, setelah fasilitas ditutup selama virus corona pertama di Inggris tahun lalu.

Langkah luar biasanya terbayar di usia 26 tahun dengan memenangi empat medali emas di Kejuaraan Eropa bulan lalu.

Peaty meraih emas renang pada nomor 100m gaya dada di Rio dan perak di estafet gaya ganti 4x100m. Dia adalah juara dunia sebanyak delapan kali, demikian laporan AFP.

Baca juga: Adam Peaty cetak treble emas 100m gaya dada
 

Pewarta: Gheovano Alfiqi/Bayu Kuncahyo
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2021