Jakarta (ANTARA) - Bagi masyarakat yang ingin mencari tempat tinggal di dekat Ibu Kota terdapat tiga pilihan, yakni kawasan barat, selatan atau timur Jakarta dengan keunggulan dan karakteristik masing-masing.

Ketiga kawasan ini terus berkembang meskipun di tengah kondisi ekonomi yang masih mengalami tekanan akibat pandemi virus 
corona (COVID-19).

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan, sektor real estat sepanjang kuartal I 2021 mencatat pertumbuhan 0,94 persen.

Tidak heran kalau penawaran properti masih bertubi-tubi diterima calon pembeli yang menunjukkan indikasi properti terutama real estate masih bertumbuh.

Salah satu kawasan hunian yang berkembang pesat berada di Barat Jakarta terlihat dari masifnya penawaran dalam koridor tersebut. Bahkan pengembangan hunian di koridor barat itu sudah mencapai kawasan Cikupa, Kabupaten Serang.

Termasuk salah satu grup perusahaan besar di Karawaci Kabupaten Tangerang berhasil menjual hunian di wilayahnya hanya hitungan hari saat penjualan dibuka.
Dokumentasi - Jalan Tol Tangerang-Merak merupakan salah satu infrastruktur untuk pengembangan koridor Barat Jakarta. (ANTARA/HO-MMS)

Sebenarnya koridor barat Jakarta ini memiliki karakteristik yang disukai warga Jakarta terutama yang sudah terbiasa berdomisili di Jakarta Barat dan Jakarta Utara. Salah satunya kemudahan menjangkau Bandara Soekarno-Hatta dan Pelabuhan Tanjung Priok.

Kondisi ini kian dipermudah dengan pembangunan infrastruktur di koridor barat tersebut bahkan tembus juga ke koridor timur seperti Tol Serpong- Balajara, Balaraja-Soekarno-Hatta, rangkaian JORR 2 (Cengkareng-Cikunir, Cikunir-Serpong, Serpong-Cinere) yang akan tersambung Cinere-Jagorawi. Kemudian rencana pembangunan LRT/MRT koridor barat.

Tak hanya itu, di koridor barat mulai dari Tangerang hingga Merak terdapat sejumlah kawasan industri yang bergerak dari sektor hulu hingga hilir serta sebagian besar merupakan industri berat. Tentunya jajaran manajemen maupun tenaga ahli yang bekerja di dalamnya membutuhkan tempat tinggal.

Inilah yang membuat kawasan ini laris manis diburu calon pembeli rumah. Apalagi hampir semua yang ditawarkan masih terjangkau.

Baca juga: Kementerian PUPR nilai mendesak perumahan skala besar di Tangerang

Lebih baik
Menurut pengamat Ali Tranghanda, secara basis ekonomi koridor barat lebih bagus dibandingkan koridor selatan dan timur Jakarta. Hal ini yang membuat pengembangan hunian terus meluas hingga hampir ke Cikupa, Kabupaten Tangerang.

Bahkan Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch ini menilai daya beli masyarakat di koridor barat Jakarta lebih baik dibandingkan koridor timur.

Sebenarnya koridor timur dan barat sama-sama memiliki peluang untuk berkembang terkait dukungan infrastruktur. Akan tetapi saat pandemi ini justru membuat pengembangan di timur lebih tertahan dan koridor barat malah berkembang.

Dirjen Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Khalawi Abdul Hamid menilai Kabupaten Tangerang sudah sepatutnya dikembangkan menjadi kawasan hunian skala besar mengingat pesatnya pertumbuhan ekonomi di kawasan ini.

Bahkan, Khalawi menyatakan, pengembangan hunian skala besar sudah sangat mendesak untuk diwujudkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di kawasan itu. Apabila berkunjung ke Karawaci hingga Cikupa, fasilitas layaknya di ibu kota dengan mudah ditemui.

Mengingat tingginya minat masyarakat untuk membeli hunian di kawasan ini maka sudah saatnya dilaksanakan kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah dan pengembang untuk merealisasikan pembangunan rumah.

Menurut Khalawi, pemenuhan kebutuhan rumah bagi masyarakat di masa pandemi COVID-19 perlu menjadi salah satu fokus pemerintah. Melalui program "Sejuta Rumah", pemerintah ingin agar setiap masyarakat bisa menempati hunian yang layak.

Kabupaten Tangerang sebagai kawasan penyangga Ibu Kota Jakarta memiliki lahan yang cukup luas untuk dijadikan proyek percontohan pengembangan perumahan skala besar. Namun untuk mewujudkan hal itu butuh dukungan dari pemda dan pengembang serta masyarakat.

Sebagai upaya mewujudkan pengembangan perumahan skala besar, Pemkab Tangerang dituntut memiliki komitmen, peruntukkan lahan sesuai RTRW dan RDTR, peraturan RP3KP serta pembebasan lahan sekurangnya 50 persen dari luas lahan yang diperlukan.

Dengan tersedianya hunian skala besar di kawasan ini akan membuat kawasan menjadi lebih tertata dan infrastruktur pemerintah bisa segera masuk ke dalamnya.

Baca juga: Kota Tangerang bangun 4.953 rumah layak huni

Pesat
Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar mengakui pertumbuhan wilayahnya sebagai penyangga Ibu Kota sangat pesat. Karena itu, untuk mewujudkan hunian skala besar seharusnya bukan merupakan hal yang sulit untuk diwujudkan.

Meskipun di beberapa daerah di Tangerang, termasuk daerah maju dengan berbagai penataan kota, namun masih ada daerah-daerah, khususnya pesisir pantai yang juga perlu mendapat bantuan pemerintah.

Rencana pembangunan perumahan skala besar tersebut ditujukan agar tidak ada daerah di Kabupaten Tangerang yang termarjinalkan. Apalagi, Kabupaten Tangerang tergolong kota besar yang mengalami perkembangan pesat.

Pemerintah Kabupaten Tangerang siap mendukung pengembangan hunian berskala besar. Saat ini urbanisasi dari daerah juga akan menambah kebutuhan hunian masyarakat.

Zaki berharap rencana pembangunan perumahan skala besar di Kabupaten Tangerang, baik yang di utara atau selatan, bisa direalisasikan. Apalagi ini merupakan salah satu bagian program dari perencanaan pembangunan di Kabupaten Tangerang.

Seiring pengembangan infrastruktur jalan tol di barat Jakarta yang akan mendekati koridor tol, baik yang sudah beroperasi maupun yang sedang dalam konstruksi bakal mendorong kawasan baru yang diperkirakan terealisasi dalam waktu dekat.

Tren pengembangan hunian berskala besar diprediksi akan bergerak ke barat Serpong. Kantong-kantong hunian baru di luar Serpong akan menarik minat konsumen karena ditunjang konektivitas dan aksesibilitas yang baik.

Baca juga: Banyak Perumahan di Tangerang Tidak Mempunyai Daerah Hijau

Penuh
Terkait tren pengembangan koridor Barat, CEO Property Excellent & Advisory F. Rach Suherman mengakui jaringan infrastruktur dan kemudahan akses menjadi nilai jual kawasan ini.

Bahkan dia menilai properti yang paling diminati ada di koridor barat Jakarta. Dengan adanya infrastruktur dan kemudahan akses ke bandara, kawasan ini mengungguli performa koridor timur Jakarta yang digadang-gadang sebagai kota baru.

Menurut dia, koridor timur sudah penuh sehingga sekarang masyarakat memilih ke arah barat.

Koridor barat memiliki akses yang cepat ke bandara dan memiliki infrastruktur yang lebih baik. Mulai dari Karawaci hingga Serang, properti di kawasan ini akan berkembang pesat.

Suherman menambahkan, saat ini merupakan momentum bagi pengembang di kawasan ini untuk menghadirkan produk yang ditunggu-tunggu oleh pasar.

Penting diketahui mengingat masih dalam situasi pandemi maka harga terjangkau dan bangunan kualitas bakal menjadi pilihan masyarakat dalam mencari hunian.

Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2021