Awalnya disangka boneka, ternyata itu manusia
Payakumbuh (ANTARA) - Warga Kota Payakumbuh dikejutkan dengan ditemukan jasad bayi perempuan yang mengambang di aliran Sungai Batang Agam di kawasan Jembatan Ratapan Ibu dekat Pasar Ibuah Payakumbuh, Selasa siang.

Salah seorang petugas Trantib Pasar Kota Payakumbuh Riki Prima Yudha, di Payakumbuh, Selasa, mengatakan jasad bayi itu awalnya terlihat oleh anak-anak yang sedang bermain sepeda di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Ibuah pada pukul 09.15 WIB.

"Tadi, sekitar pukul 09.15 WIB, ada warga melihat mayat bayi mengambang di sini. Awalnya disangka boneka, ternyata itu manusia," kata dia.

Ia mengatakan mayat bayi itu mengapung diputar-putar oleh arus Batang Agam di bagian bawah bendungan Jembatan Ratapan Ibu.

Anak-anak yang menemukan mayat bayi melaporkan apa yang dilihatnya kepada salah seorang petugas survei kegiatan bangunan perkuatan tebing yang kebetulan sedang berada di lokasi.

Setelah dipastikan, barulah dilaporkan ke petugas trantib dan ke kepolisian.

Pada saat penemuan, bayi tersebut ditemukan dengan tali pusar dan ari-ari masih melekat di tubuh tersebut.

Petugas trantib tersebut bersama Kasi Trantib Dinas Koperasi dan UKM Kota Payakumbuh tersebut langsung menghubungi Polres Kota Payakumbuh, dan kemudian menginstruksikan anggota untuk mengevakuasi jasad bayi dari Batang Agam.

"Bayinya berjenis kelamin perempuan, saat ditemukan ari-arinya masih ada dan bagian tubuhnya lengkap. Begitu berhasil dievakuasi, bayi malang itu sudah tak bernyawa lagi, badannya membiru," ujarnya lagi.

Polres Payakumbuh melalui Paur Humas Ipda Rudi Satria membenarkan adanya temuan mayat bayi di Batang Agam tersebut, dan aparat Polres Payakumbuh memastikan sudah mendatangi lokasi.

"Sedang diselidiki lebih lanjut. Kini bayi malang tersebut sudah dibawa ke RSUD Adnaan WD untuk dilakukan pemeriksaan secara forensik," ujarnya pula.
Baca juga: Polres Magelang sebut jasad janin hilang di perjalanan belum ditemukan
Baca juga: Warga Bekasi dihebohkan temuan jasad bayi dalam kardus

 

Pewarta: Miko Elfisha
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2021