Jakarta (ANTARA) - Direktur Eksekutif Surveylink Indonesia Wempy Hadir menyebutkan setidaknya akan ada enam sosok "king makers" untuk Pemilihan Presiden 2024 mendatang.

Wempy Hadir dalam diskusi yang digelar PARA Syndicate-SULINDO, di Jakarta, Rabu mengatakan nama pertama adalah Presiden Joko Widodo. Menurut dia meski Jokowi bukan pemilik partai, namun sosok memiliki kekuatan yang penting dipertimbangkan.

"Yang pertama adalah Jokowi, suka tidak suka saya kira Jokowi hari ini bukan hanya kader partai tetapi juga punya kekuasaan yang sangat powerfull, yang menguasai kementerian dan lembaga strategis, dan kesetiaan mereka itu terhadap presiden sangat tinggi," kata dia.

Apalagi, lanjut dia Jokowi memiliki citra bersih dan sederhana, sehingga kesetiaan para pembantu Jokowi sangat tinggi.

Nama kedua adalah Megawati Soekarnoputri. Megawati kata dia tidak perlu diragukan lagi sebagai "king atau queen makers" karena memiliki parpol dan kekuatan di pilpres mendatang.

Baca juga: Zudan usulkan otonomi birokrasi untuk atasi "tsunami politik"

Megawati bersama PDIP mampu merebut kemenangan dua periode pilpres. PDIP sendiri memiliki militansi yang cukup tinggi dalam membangun kekuatan luar biasa, apalagi dengan pakem sampai saat ini memperjuangkan "wong cilik".

"Saya kira jangan ini sangat menarik simpati kelompok kelas menengah ke bawah karena memang mayoritas masyarakat kita adalah masyarakat wong cilik, dengan demikian mengusung tema isu wong cilik ini menjadi sangat menguntungkan PDIP Perjuangan," ucapnya.

Nama berikutnya lanjut Wempy adalah Prabowo Subianto, apalagi di tengah melemahnya elektabilitas Prabowo belakangan ini, hal itu bisa membawa membuat pemimpin Parpol Gerindra menjadi "king makers" di 2024.

"Prabowo ini saya kira dia berada pada dua sisi dua kaki bisa menjadi king makers bisa jadi dia menjadi orang yang akan didorong oleh koalisi yang nantinya akan dibentuk," kata dia.

Nama keempat adalah Susilo Bambang Yudhoyono yang tentunya akan memperjuangkan Demokrat dan Agus Harimurti Yudhoyono untuk setara dengan tokoh atau politisi lain di kancah nasional.

"SBY masih memiliki beban sejarah dalam hidupnya, dia belum berhasil mengantar anaknya masuk dalam gelanggang politik nasional, saya kira visi dan mimpi yang sudah lama dibangun. Hasrat yang begitu tinggi tidak mungkin akan padam," kata dia.

Lalu, nama kelima menurutnya adalah Jusuf Kalla, meski tidak memiliki partai namun JK sangat lihai dalam memainkan peran, bahak mampu mengantarkan Anies menjadi Gubernur DKI Jakarta.

"Menurut saya portofolio ini tidak bisa dianggap remeh dan layak menjadikan JK sebagai salah satu king makers, apalagi JK bukan hanya sebagai seorang politisi, dia adalah mantan wapres dengan segala jaringan kekuasaan yang ada dan masih terawat," kata Wempy.

Jusuf Kalla lanjut dia juga seorang pengusaha sukses, dan hal itu tentu juga akan menjadi pengaruh besar untuk pilpres, karena biaya kontestasi pemilihan pemimpin RI tidak lah murah.

Nama terakhir menurut Wempy adalah Surya Paloh, sosok tersebut memiliki partai politik untuk maju pada pertarungan pemilihan presiden. Dia menilai Surya Paloh bisa menjadi king makers melihat konstelasi politik belakangan ini.

"Melihat konstalasi politik terakhir, bukan meregang, tapi saya melihat agak dingin hubungan di antara koalisi, jadi seolah-olah Pak Surya Paloh mungkin tidak akan diajak lagi dalam mendatang di 2024," ujarnya.

Baca juga: Pengamat: AHY berpeluang maju Plpres 2024
Baca juga: Nasim Khan wacanakan duet Cak Imin dan Anies pada Pilpres 2024
Baca juga: Pengamat: Baliho Puan makin masif berefek positif untuk 2024


Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2021