Prodi Magister Hukum UMI sudah empat kali berturut-turut mendapatkan Akreditasi A dari BAN PT. Alhamdulillah tahun ini kita mendapatkan pengakuan tertinggi dengan meraih Akreditasi Unggul
Makassar (ANTARA) - Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, Sulawesi Selatan menorehkan prestasi setelah Program Studi (Prodi) Magister Hukum PPS UMI meraih Akreditasi Unggul yang pertama di luar Jawa, baik kategori perguruan tinggi negeri ( PTN) dan perguruan tinggi swasta (PTS) pada pertengahan tahun 2021 ini.

Asisten Direktur III Program Pascasarjana (PPS) UMI Prof Dr H Sufirman Rahman, MH di Makassar, Rabu, mengatakan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT) telah mengumumkan status Prodi Magister Hukum UMI dari Akreditasi A ke Akreditasi Unggul, Selasa (6/7).

"Prodi Magister Hukum UMI sudah empat kali berturut-turut mendapatkan Akreditasi A dari BAN PT. Alhamdulillah tahun ini kita mendapatkan pengakuan tertinggi dengan meraih Akreditasi Unggul," katanya.

Ia menjelaskan untuk mendapatkan Akreditasi Unggul memang bukan hal yang mudah. Diperlukan empat persyaratan yang harus dipenuhi oleh pihak kampus agar bisa mendapatkan Akreditasi Unggul.

Empat hal itu, yakni borang instrumen suplemen konversi (ISK) segi kecukupan dosen. Untuk komponen ini, pihak kampus harus memiliki enam pengajar bergelar profesor dan lektor kepala.

Magister Hukum UMI sendiri kini memiliki sebanyak 32 tenaga pengajar yang merupakan dosen tetap umi yang memenuhi klasifikasi sehingga BAN PT memberikan nilai maksimal.

Komponen kedua, yakni kurikulum. Kurikulum UMI, kata dia, selalu diperbarui setiap empat tahun. Hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah pembelajaran relevan dengan perkembangan ilmu pengetahuan teknologi serta relevan dengan masyarakat pengguna atau stakeholder.

"Kami telah merumuskan dan lakukan lokakarya yang melibatkan pihak kementerian, para alumni, pengguna lulusan (perusahaan). Kami kemudian merumuskan mata kuliah atau materi mana yang cocok dengan perkembangan zaman," kata Plt Ketua Prodi Magister Ilmu Hukum PPS UMI ini.

Selanjutnya komponen ketiga yakni penelurusan alumni. Sejak lima tahun terakhir, UMI mengecek apakah lulusan yang sudah bergelar magister, memberikan berpengaruh dengan posisi atau jabatannya di perusahaan.

Begitu pula apakah para lulusan itu bisa laris atau mudah terserap ke dalam dunia kerja.

Sedangkan komponen terakhir, yakni publikasi mahasiswa, penelitian mahasiswa yang telah dipublikasikan dalam jurnal, baik jurnal biasa ataupun jurnal internasional juga mendapatkan nilai maksimal yakni empat.

"Alhamdulillah, dari empat komponen persyaratan itu, kami seluruhnya mendapatkan nilai empat atau poin maksimal," katanya.

"Saya lihat apa yang dinilai BAN PT dari Akreditasi A ke Unggul merupakan hal yang sepantasnya. Karena kami memang sudah bekerja keras untuk bisa memenuhi semua persyaratan dengan nilai maksimal," demikian Sufirman Rahman.

Baca juga: Gubernur: Sulsel butuhkan UMI Makassar kawal pembangunan

Baca juga: Universitas Muslim Indonesia gelar haul pertama sejak 67 tahun berdiri

Baca juga: Mulai 2021/2022, UMI Makassar buka kelas internasional

Baca juga: Wapres Ma'ruf Amin terima gelar Doktor Kehormatan dari UMI Makassar

Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2021