masih mencukupi hingga tiga hari
Bandarlampung (ANTARA) - Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUDAM) mengatakan adanya penumpukan pasien di instalasi gawat darurat (IGD) terjadi akibat adanya pasien rujukan dari rumah sakit sawsta yang kekurangan pasokan oksigen.

"Jadi memang terjadi penumpukan di instalasi gawat darurat tadi sore, karena sepertinya banyak rumah sakit swasta yang kekurangan oksigen, sedangkan di Rumah Sakit Abdul Moeloek ketersediaan tabung mencukupi," ujar Wakil Direktur (Wadir) Keperawatan, Pelayanan, dan Penunjang Medik Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUDAM) dr Mars Dwi Tjahjo di Bandarlampung, Rabu.

Ia mengatakan penumpukan pasien tersebut kebanyakan merupakan pasien yang tengah menunggu hasil tes usap dan membutuhkan oksigen.

"Untuk pasien yang ada di selasar rumah sakit tadi sebelum diurai, kebanyakan tengah menunggu hasil tes usap, tapi kami sudah pisahkan yang mana yang membutuhkan oksigen tinggi langsung kami tangani," katanya pula.

Dia menjelaskan, saat ini penumpukan pasien sudah terurai dan telah mendapatkan ruangan untuk perawatan.

"Sudah terurai kami pisahkan pasien dengan kebutuhan oksigen tinggi dengan yang tidak. Lalu pasien yang terkonfirmasi COVID-19, kami kirim ke ruangan isolasi untuk menjalani perawatan," ujarnya lagi.

Menurutnya, ketersediaan tabung oksigen masih mencukupi bagi perawatan pasien.

"Stok cukup untuk liquid dan tabung. Ketersediaan liquid sekitar 5 ton, sedangkan tabung ada 200 buah masih mencukupi hingga tiga hari," ujarnya.

Baca juga: Pemprov Lampung perketat pengawasan tiga daerah berzona merah
Baca juga: Dinkes: Kasus positif COVID-19 di Lampung bertambah 266


Ia melanjutkan, untuk mengantisipasi adanya penambahan jumlah pasien, ketersediaan tempat tidur di ruang perawatan pasien dan IGD akan ditambah, demikian juga penambahan tenaga kesehatan.

"Saat ini jumlah tempat tidur terisi ada 211 buah, dan akan kami tambah untuk ruang perawatan, sedangkan untuk tempat tidur di IGD akan kami tambah menjadi 50 buah dari sebelumnya 30 buah," katanya lagi.

Sebelum berhasil diurai, sempat terjadi penumpukan pasien di IGD RSUDAM akibat banyaknya pasien rujukan yang datang untuk mendapatkan perawatan termasuk membutuhkan pasokan oksigen.

Baca juga: Kota Bandarlampung masuk zona merah penyebaran COVID-19
Baca juga: IDI: Vaksinasi massal lebih baik tidak terpusat

Pewarta: Ruth Intan Sozometa Kanafi
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021