Bogor (ANTARA) - Wali Kota Bogor Jawa Barat Bima Arya menyatakan sebagian besar rumah sakit di Kota Bogor kondisinya relatif sama yakni krisis ketersediaan gas oksigen dan oksigen liquid untuk terapi pasien COVID-19 sehingga membutuhkan tambahan pasokan.

Bima Arya mengatakan hal itu di Kota Bogor setelah melakukan pengecekan ketersediaan gas oksigen dan oksigen liquid di sejumlah rumah sakit di Kota Bogor, Minggu, usai rapat koordinasi, di Balai Kota Bogor.

Beberapa rumah sakit yang dicek ketersediaan gas oksigen dan oksigen liquidnya antara lain, Rumah Sakit PMI, Rumah Sakit Medika Dramaga, dan Rumah Sakit Mulia.

Baca juga: Erick Thohir: Total sudah 27 ISO Tank oksigen disalurkan oleh BUMN

Bima Arya yang didampingi Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Sri Nowo Retno, mengatakan, dari pengecekan ke sejumlah rumah sakit, diketahui bahwa sebagian besar rumah sakit di Kota Bogor kondisinya relatif sama, yakni krisis ketersediaan oksigen.

"Ketersediaan oksigen di rumah sakit di Kota Bogor dipasok dari enam filling station oxygen, tapi saat ini pasokannya berkurang, sehingga belum memenuhi kebutuhan," katanya.

Menurut Bima, ada enam rumah sakit di Kota bogor yang pasokannya besar karena memiliki tanki oksigen liquid, tapi cuma bisa bertahan dua sampai tiga hari.

"Di Rumah Sakit Mulya ini tadi malam krisis oksigen. Kalau tadi pagi tidak ada tambahan pasokan oksgen, maka bisa kehabisan. Tadi ada pasokan sedikit, tapi perlu tambahan pasokan lagi," katanya.

Bima menjelaskan, untuk mengatasi krisis oksigen di rumah sakit di Kota Bogor, dirinya sudah menghubungi Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut B Panjaitan, dan mendapat jawaban akan membantu tambahan pasokan.

"Pak Luhut berjanji akan menambah pasokan gas oksigen dari dua filling station oxygen lagi, yakni dari Cileungsi dan Citeureup di Kabupaten Bogor," katanya.

Menurut Bima Arya, dirinya meminta tambahan pasokan oksigen liquid paling tidak 5 ton dari satu filling station. Jadi tambahannya, 10 ton dari dua filling station, sehingga bisa mencukupi kebutuhan oksigen di rumah sakit di Kota Bogor.

"Rumah sakit harus sering berkomunikasi, sehingga ketika terjadi kondisi darurat, bisa diatasi bersama-sama," katanya.**

Baca juga: Riau kirim 500 ton oksigen ke Pulau Jawa dan Bali
Baca juga: RSDC Wisma Atlet Kemayoran kaji penggunaan oxygen generator


 

Pewarta: Riza Harahap
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2021