Singapura (ANTARA) - Otoritas Singapura akan menghentikan kegiatan makan di restoran dan melarang pertemuan lebih dari dua orang selama satu bulan mulai Kamis (22/7) saat kasus COVID-19 meningkat lebih lanjut, kata kementerian kesehatan Singapura.

Peningkatan kasus infeksi virus corona memberikan pukulan bagi rencana pembukaan kembali negara itu.

Langkah pembatasan itu akan ditinjau dalam dua pekan ketika negara itu mendekati targetnya untuk memvaksinasi dua pertiga populasinya pada 9 Agustus.

Kasus baru COVID-19 di Singapura mencapai hampir dua kali lipat pada Senin (19/7) dibandingkan dengan hari sebelumnya.

Menteri Kesehatan Singapura Ong Ye Kung mengatakan sebanyak 184 kasus baru infeksi corona diperkirakan dikonfirmasi pada Selasa.

Dia mengatakan vaksinasi telah selesai untuk setengah populasi Singapura.

Pemerintah Singapura mendorong untuk meningkatkan tingkat vaksinasi di kalangan orang tua. Sebesar 30 persen lansia di negara itu belum divaksin.

Jumlah kasus baru harian COVID-19 Singapura tercatat hanya sebagian kecil dari yang dilaporkan di negara-negara lain di Asia Tenggara.

Namun, pengetatan langkah pembatasan dilakukan hanya beberapa hari setelah pelonggarannya. Langkah itu merupakan kemunduran bagi Singapura yang ingin bergerak dari pandemi.

"Kita harus melakukan pengetatan langkah pencegahan ini sehingga kita dapat mengurangi tingkat aktivitas kita secara keseluruhan dan memperlambat penularan," kata Lawrence Wong, ketua bersama satuan tugas COVID-19 Singapura.

"Tujuannya sekarang adalah memberi kita waktu sehingga kita dapat memvaksin lebih banyak orang, terutama para manula," ujar Wong.

Dia lebih lanjut mengatakan bahwa setelah situasi stabil, Singapura akan memberlakukan aturan pembatasan yang lebih lunak bagi warga yang telah divaksin.

Singapura telah meningkatkan pengujian COVID-19 setelah muncul klaster penularan di bar karaoke KTV dan pelabuhan perikanan.

Klaster KTV telah menimbulkan kemarahan dan pertanyaan publik atas pengizinan untuk ruang-ruang yang terkenal memfasilitasi prostitusi dan perjudian. Ruang-ruang tersebut untuk sementara diizinkan beroperasi sebagai restoran.

Sementara itu, pemerintah Singapura mengatakan bahwa lembaga-lembaga penegak hukum telah diperketat.

Singapura telah melaporkan lebih dari 63.000 kasus infeksi virus corona secara keseluruhan, yang sebagian besar terkait dengan wabah di asrama pekerja migran tahun lalu.

Sumber: Reuters

Baca juga: Singapura minta warga yang belum divaksin COVID-19 tetap di rumah

Baca juga: Singapura catat rekor COVID-19 setelah klaster karaoke ditemukan

​​​​​​​
 

Percepatan vaksinasi COVID-19 di gugusan pulau perbatasan Singapura

Penerjemah: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2021