UMM memiliki tim khusus untuk penanganan COVID-19, sehingga lebih mudah dalam menentukan titik sasaran. Nanti tim ini akan memilih titik-titik sasaran strategis agar akselerasi vaksinasi dapat berjalan lancar
Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dengan dukungan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dalam waktu dekat ini menyelenggarakan vaksinasi massal yang menyasar sekitar 3.000 peserta per hari.

Rektor UMM Dr Fauzan dalam rilis yang diterima di Malang, Jawa Timur, Rabu, mengaku pihaknya siap dan akan segera melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk penyelenggaraan vaksinasi massal tersebut.

"UMM memiliki tim khusus untuk penanganan COVID-19, sehingga lebih mudah dalam menentukan titik sasaran. Nanti tim ini akan memilih titik-titik sasaran strategis agar akselerasi vaksinasi dapat berjalan lancar. Apalagi, dengan dukungan fasilitas yang tersedia di UMM,” katanya.

Ia menyampaikan bahwa tidak ada pilihan lain selain membantu pemerintah dalam percepatan agar bisa menciptakan herd immunity seperti yang diharapkan.

Rektor berharap upaya tersebut bisa menjadi ladang pahala dan ibadah bagi semua pihak yang mengusahakannya. “Kami siap dan akan segera berkoordinasi agar gelaran ini bisa dilaksanakan secepatnya," katanya.

Vaksinasi massal itu, kata Fauzan, akan dilaksanakan pada pekan depan tanggal 7 dan 8 Agustus 2021. Setiap hari menyasar peserta vaksinasi sekitar 2.500 hingga 3.000 orang.

Sementara itu, terkait penyelenggaraan vaksinasi massal tersebut, UMM telah berkoordinasi dengan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan Kepala Dinas Pendidikan Jatim Wahid Wahyudi serta para pemangku kepentingan lainnya pada Selasa (27/7) yang diselenggarakan secara daring.

Dalam koordinasi tersebut, Gubernur Jatim Khofifah Indar parawansa berpesan agar UMM bisa segera menyiapkan tim teknis pelaksanaan vaksinasi ini. Dengan demikian, agenda tersebut bisa segera dilaksanakan dalam beberapa hari ke depan.

Pihak Pemprov,katanya, akan membantu dalam penyaluran serta berbagai kebutuhan lainnya. “Nanti, vaksin akan disalurkan melalui pemerintah kota maupun kabupaten setempat. Tapi, tetap ada label peruntukan bagi UMM. Kalau memungkinkan, vaksinasi ini bisa segera digelar dalam beberapa hari ke depan,” kata Khofifah.

Pemberian vaksin diutamakan bagi sivitas akademika Kampus Putih terlebih dahulu, kemudian menyasar keluarga dan alumni.

Sementara itu, Ketua Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 UMM, dr Thontowi Djauhari, M.Kes melaporkan perkembangan fasilitas dan pasien di Rumah Sakit (RS) rujukan COVID-19, yakni RS UMM.

Ia mengatakan saat ini ada 72 pasien yang sedang dirawat dengan enam ruang isolasi serta satu ruang operasi bagi ibu hamil yang terjangkit COVID-19. “
Sebelumnya, ruangan ini adalah ICU, namun kami ubah untuk keperluan operasi kelahiran bagi ibu hamil,” kata Tomy, panggilan akrabnya.

Ia juga melaporkan bahwa sejak pandemi pada Maret 2020, ada 1.787 pasien yang dirawat di RS UMM, dan pada Juli tahun ini, ada sekitar 190 pasien yang sedang dirawat.

Meski angka penularan semakin menurun dan stabil, ia mengaku masih khawatir dengan persediaan oksigen yang belakangan cukup sulit didapatkan. “Semoga vaksinasi massal ini bisa menekan angka penularan COVID-19 secara signifikan,” demikian Thontowi Djauhari .

Baca juga: RSU UMM butuh relawan untuk bantu tangani COVID-19

Baca juga: Khofifah siapkan layanan isi ulang oksigen gratis untuk Malang Raya

Baca juga: UMM bagikan cairan pembersih tangan, karya mahasiswa

Baca juga: RSU UMM buka layanan "Call Center" COVID-19





 

Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2021