Surabaya (ANTARA) - Prajurit Korps Marinir TNI AL berangkat melaksanakan penugasan ke Ambalat sebagai upaya menjaga kedaulatan NKRI dari Dermaga Madura Koarmada II Ujung Surabaya, Kamis.

Keberangkatan prajurit Korps Marinir TNI AL ke daerah penugasan tersebut dilepas oleh Komandan Pasmar 2 Brigjen TNI (Mar) Ipung Purwadi mewakili Komandan Korps Marinir (Dankormar) Mayjen TNI (Mar) Suhartono.

Satgasmar Pam Ambalat XXVII dipimpin oleh Dansatgas Kapten Marinir Cilvo Dwi Setiawan menggunakan KRI Teluk Youtefa-522 di Dermaga E Koarmada II.

Dalam sambutan yang dibacakan oleh Komandan Pasmar 2, Dankormar menyampaikan selamat kepada seluruh prajurit Pasmar 2 Korps Marinir yang terpilih untuk melaksanakan penugasan Satgasmar Pam Ambalat XXVII.

"Karena tugas yang dipercayakan kepada seluruh personel Satgasmar Ambalat XXVII merupakan suatu kehormatan dan kebanggaan bagi prajurit Korps Marinir," ujarnya.

Ia juga menjelaskan, dalam rangka menjalankan amanat Undang-undang Republik Indonesia Nomor 34 tahun 2004 tentang TNI, terutama pada Operasi Militer Perang (OMP), Korps Marinir menggelar Satgasmar Ambalat XXVII yang memiliki tugas pokok melaksanakan pengawasan dan pengamanan pantai, pengamanan wilayah pelabuhan Tarakan, Nunukan dan Sebatik.

Baca juga: KRI I Gusti Ngurah Rai-332 amankan Perairan Ambalat

Baca juga: 174 prajurit Marinir TNI AL berangkat ke Ambalat dan pulau terluar


Kemudian, melaksanakan pertahanan pangkalan dan pertahanan pantai, melengkapi Analisa Daerah Operasi(ADO), melaksanakan patroli laut di sekitar pantai dalam rangka mendukung tugas pokok Kogasgab Ambalat.

Satgas ini, kata dia, akan melaksanakan tugas operasi selama sembilan bulan di daerah Kalimantan Utara yang berbatasan dengan Malaysia.

"Saya yakin dan percaya bahwa kalian akan dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik, karena kalian adalah prajurit lapangan yang profesional, berkarakter dan militan," ucap dia.

Pada kesempatan tersebut, Dankormar berharap agar bisa bertindak dan berlaku menyesuaikan situasi serta tingkat eskalasi dengan cepat, menjunjung tinggi kearifan lokal agar memudahkan untuk membaur dengan masyarakat guna mendukung pelaksanaan tugas pokok, namun tetap dengan kewaspadaan yang tinggi.

Dankormar juga memberikan beberapa penekanan untuk dipedomani dan dilaksanakan dalam pelaksanaan tugas, yaitu melaksanakan penugasan secara profesional dengan memahami dan fokus pada tugas pokok, menghindari pelanggaran HAM dan pelanggaran lainnya.

Tak itu saja, prajurit juga diharuskan meningkatkan kewaspadaan, tidak pernah lengah sampai akhir penugasan, menghindari kegiatan bersifat rutinitas, dan menilai situasi dengan tingkat eskalasi-nya.

Lalu, membangun koordinasi dan kolaborasi dengan satuan samping serta aparat terkait untuk menciptakan harmoni dan sinergitas guna keberhasilan pelaksanaan tugas, serta melaksanakan pergeseran pasukan menuju daerah penugasan dengan tertib serta mengutamakan faktor keselamatan.

Baca juga: 130 personel diberangkatkan ke Pulau Sebatik di Ambalat

Baca juga: Koarmatim tangkap kapal ikan berbendera Malaysia di Ambalat


"Segera melakukan adaptasi begitu sampai di tempat penugasan, rebut simpati dan hati rakyat agar terjalin kemanunggalan TNI-Rakyat, juga landasi dengan doa, memohon keberhasilan dan kesuksesan tugas bagi seluruh personel," katanya.

Hadir dalam kegiatan tersebut, Asops Dankormar Kolonel Marinir Ahmad Fajar, para Pejabat Koarmada II, Wadan Satlinlamil 2 dan para pejabat teras di jajaran Pasmar 2.

Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2021