Jakarta (ANTARA) - Belanda untuk keempat kalinya menjuarai hoki putri Olimpiade setelah menggasak Argentina 3-1 dalam final Olimpiade Tokyo, Jumat.

Belanda praktis mengendalikan laga pada kuarter kedua setelah tiga kali mencetak skor dari sudut penalti, dengan satu gol diciptakan Margot van Geffen dan dua lainnya oleh Caia van Maasakker.

Argentina membalas beberapa saat sebelum babak pertama selesai ketika Agustina Gorzelany juga mencetak skor dari tendangan sudut.

Las Leonas terus menyerang setelah jeda turun minum tetapi tidak mampu mencetak gol lagi sehingga harus puas dengan medali perak.

Baca juga: Klasemen perolehan medali Olimpiade Tokyo: China masih di puncak

"Luar biasa," kata kapten Belanda Eva de Goede seperti dikutip Reuters. "Saya tak percaya kami benar-benar melakukannya. Kami bekerja keras sekali untuk menang."

Kemenangan itu membuat De Goede dan rekan satu timnya Lidewij Welten meraih emas Olimpiade ketiganya dalam hoki putri, setelah Olimpiade 2008 dan 2012.

Satu-satunya pemain hoki putri lainnya yang tiga kali memenangkan emas Olimpiade adalah atlet hoki Australia Rechelle Hawkes pada 1988, 1996 dan 2000.

"Ini benar-benar luar biasa," kata Welten. "Kami berdua telah melewatkan karir yang luar biasa dan masih terus bermain sehingga ini luar biasa."

Kedua tim juga saling berhadap pada final Olimpiade London 2012 ketika Belanda membawa pulang emas.

Inggris meraih medali perunggu setelah menang susah payah 4-3 atas India.

Kekalahan India ini membuat tim putri tak bisa menandingi prestasi tim putra yang memenangkan medali hoki Olimpiade pertama negara itu dalam 41 tahun setelah menaklukkan Jerman dalam perebutan medali perunggu.

Baca juga: Belanda sabet emas sprint putra balap sepeda trek Olimpiade Tokyo
Baca juga: Menang adu penalti lawan Belanda, putri AS bertemu Kanada di semifinal

Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2021