Pembangunan bank sampah induk juga bertujuan untuk meningkatkan pemanfaatan sampah rumah tangga bernilai ekonomis pada masyarakat
Cikarang, Bekasi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat segera membangun bank sampah induk guna mengatasi masalah sampah di wilayah itu, sekaligus mendukung gerakan pilah sampah dari sumbernya.

Kepala Bidang Kebersihan pada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bekasi Khaerul Hamid di Cikarang, Sabtu mengatakan pembangunan bank sampah induk itu sesuai amanah Surat Edaran Gubernur Jawa Barat Nomor 130/PBLS.04/Perek perihal Gerakan Pilah Sampah dari Sumber.

"Targetnya mengurangi volume sampah sebesar 30 persen serta penanganan sampah sebesar 70 persen pada tahun 2025 sesuai Perpres 97/2017 dan Pergub Jabar 91/2018," katanya.

Ia mengatakan pembangunan bank sampah induk juga bertujuan untuk meningkatkan pemanfaatan sampah rumah tangga bernilai ekonomis pada masyarakat.

Dia mengaku sudah mendapatkan titik pembangunan bank sampah induk. Rencananya akan direalisasikan di Pusat Daur Ulang Mekarmukti, Kecamatan Cikarang Utara.

"Kehadirannya nanti akan diperuntukkan menjadi koordinator bagi sekitar 160 unit bank sampah yang ada di Kabupaten Bekasi," katanya.

Bank sampah induk, kata dia, menjadi wadah penyaluran dari bank sampah unit tersebut sehingga sampah-sampah bernilai ekonomi mendapatkan wadah untuk dipasarkan.

"Jadi proses pemilihan sampah bernilai ekonomi dari bank sampah unit akan disalurkan dan dikelola untuk dapat diteruskan ke pangsa pasar," katanya.

Pihaknya juga akan menyiapkan penunjang pasar yang jelas sehingga saat menerima bahan atau barang dari sampah yang bernilai ekonomi, sudah memiliki pihak yang akan membelinya.

Bank sampah unit bisa mengirimkan bahan-bahannya saja atau bisa juga langsung mengirimkan olahan sampah yang telah menjadi sebuah kerajinan tangan, pupuk, atapun benda lainnya yang bahannya dari sampah ke bank sampah induk.

"Kita sedang siapkan penunjang pasar yang jelas, diopernya kemana, dia harus punya surat perjanjian kerja," katanya.

DLH Kabupaten Bekasi juga akan terus mengoptimalkan konsep 3R, yakni reduce atau mengurangi timbulan sampah, reuse atau menggunakan kembali, serta recycle atau mendaur ulang material sampah sebagai salah satu solusi menjaga lingkungan.

"Jika semua itu dipahami dan dijalankan dengan baik dan penuh kesadaran, saya yakin persoalan sampah di Kabupaten Bekasi akan dapat diatasi," demikian Khaerul Hamid.

Baca juga: Volume sampah Kabupaten Bekasi turun 20 persen selama PPKM

Baca juga: Bekasi bentuk Pasukan Kepiting Muara cegah sampah dari perbatasan

Baca juga: Penggunaan "tumbler" tekan sampah plastik dideklarasikan Muaragembong

Baca juga: Membuang sampah sembarangan di Bekasi bakal ditangkap polisi

Pewarta: Pradita Kurniawan Syah
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2021