Jakarta (ANTARA) - Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) menghadirkan aplikasi Mitra Binaan Online Store (Mitros) bagi ratusan UMKM lokal di wilayah sekitar perusahaan.

Kehadiran aplikasi Mitros diharapkan semakin membantu UMKM lokal untuk go digital dan menjangkau pasar yang lebih luas lewat adopsi teknologi secara berkelanjutan. Melalui kehadiran aplikasi, tercatat ratusan UMKM lokal di wilayah Kaltim berhasil meningkatkan penghasilan di masa pandemi COVID-19.

"Berbekal kemampuan dan pengalaman dalam bertransformasi digital, kami mengajak para UMKM lokal untuk mampu memanfaatkan teknologi digital secara fasih. Melalui kehadiran Mitros yang dirancang untuk mempermudah adopsi teknologi oleh UMKM lokal, kami berharap dampak positif yang kami rasakan juga dapat dirasakan oleh UMKM," kata Direktur Utama PKT Rahmad Pribadi, melalui keterangannya pada Senin.

Sebagai perusahaan produsen urea terbesar di Indonesia dan anggota dari PT Pupuk Indonesia (Persero), transformasi digital telah menjadi fokus utama PKT sejak beberapa tahun belakangan.

Baca juga: PKT dan BRI kolaborasi sediakan pendanaan distributor pupuk

Digitalisasi terintegrasi yang dilakukan PKT berhasil meningkatkan daya saing Perusahaan, sekaligus meningkatkan efisiensi energi. Berbekal kemampuan dan pengalaman tersebut, PKT turut memajukan digitalisasi UMKM Lokal dengan menghadirkan aplikasi Mitros. Hal ini sejalan dengan komitmen Perusahaan untuk memberikan dampak positif dan sebagai agen pembangunan bagi ekosistem sekitar.

Lebih lanjut, aplikasi Mitros memungkinkan pelaku UMKM lokal menjual produk secara daring dengan berbagai kategori dari mulai Mitra Food (warung, cafe, restoran), Mitra Mart (minimarket, toko), Mitra Med (apotek), hingga pelayanan jasa seperti Mitra Express (ojek, kirim barang) dan Mitra Clean (cuci mobil, laundri).

Selain itu, terdapat juga fitur “Event” yang dapat dimanfaatkan oleh para pelaku UKM untuk mempromosikan produknya secara bersamaan secara virtual. Hingga kini, sudah ada 148 pelaku UMKM yang bergabung dalam aplikasi tersebut.

Adapun para pelaku UMKM tersebut tidak hanya dikhususkan bagi Mitra Binaan PKT saja, tetapi juga pelaku UMKM lokal di Bontang.

Dari sisi pembayaran, pembeli turut diberi kemudahan karena beberapa metode yang ditawarkan, yakni sistem transfer, dan Cash on Delivery (CoD). Adapun beberapa pilihan pengiriman di antaranya melalui take away atau pengambilan langsung.

Untuk menggunakannya, baik penjual maupun pembeli dapat mengunduh Mitros secara bebas melalui layanan Google Playstore. Nantinya, penjual yang ingin mendaftarkan tokonya terlebih dahulu perlu mengakses contact form pendaftaran melalui aplikasi. Jika dinilai memenuhi persyaratan, calon pelapak akan langsung mendapat akses untuk menawarkan produk.

Tidak hanya proses digitalisasi, komitmen menyeluruh PKT terhadap UMKM turut dibuktikan melalui Program Kemitraan yang dijalankan sejak 1996. Lewat pembinaan dan pendampingan terhadap UMKM, PKT berhasil membawa 2 UMKM binaannya di Kota Bontang mendapatkan sertifikat Standar Nasional Indonesia (SNI) dari Badan Standardisasi Nasional (BSN) untuk produk dari Batik Beras Basah dan Batik Kuntul Perak. Ke depan, PKT menargetkan akan ada lebih banyak lagi UMKM binaannya yang mengantongi sertifikat SNI agar bisa bersaing dengan produk lain.

"Melalui sertifikasi SNI, berarti produk usaha tersebut senantiasa memberi jaminan mutu dan kualitas pada konsumen. Lewat pendampingan serta pembinaan yang intens, kami berharap para UMKM bisa semakin berkembang dan diharapkan mampu menciptakan lebih banyak peluang sekaligus mengangkat potensi lokal di tingkat nasional dan internasional," kata Rahmad.

Baca juga: PKT pastikan dukung pemenuhan oksigen medis di Kaltim

Baca juga: Pupuk Kaltim salurkan bantuan traktor untuk petani di Papua

Baca juga: Pupuk Kaltim kurban 102 sapi dan 60 kambing untuk 6.014 mustahik

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021