Kebangkitan teknologi Indonesia memelihara semangat transformasi teknologi demi mencapai kemandirian dan daya saing teknologi Indonesia
Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Hammam Riza mengatakan kebangkitan teknologi Indonesia yang diperingati setiap tahun menjaga semangat dalam mewujudkan kemandirian teknologi di Indonesia.

"Kebangkitan teknologi Indonesia memelihara semangat transformasi teknologi demi mencapai kemandirian dan daya saing teknologi Indonesia," kata Hammam dalam acara Peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-26 di Jakarta, Selasa.

Peringatan Hakteknas ke-26 mengangkat tema "Integrasi Riset untuk Indonesia Inovatif: Digital Green Blue Economy", dan dihadiri oleh Presiden Joko Widodo.

Hammam mengatakan bahwa inovasi tiada henti diupayakan untuk menghela ekonomi berbasis inovasi menuju Indonesia berdaulat, maju, adil dan makmur.

Pelaksanaan pengkajian dan penerapan teknologi berperan serta mendorong ekosistem inovasi teknologi Indonesia.

Melalui Undang Undang Nomor 11 Tahun 2019 Tentang Sistem Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Sisnas Iptek) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, bangsa Indonesia akan menjadikan Iptek sebagai landasan pembangunan nasional.

"Selamat Hari Kebangkitan Teknologi Nasional ke-26, berburu inovasi, mengakuisisi teknologi serta menjadi pusat kecerdasan teknologi untuk Indonesia maju," kata Hammam Riza.

Pada kesempatan itu, Pelaksana Harian (Plh) Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Agus Haryono berharap integrasi dan konsolidasi lembaga riset ke dalam Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dapat membuat Indonesia semakin maju dan semakin dipandang dunia melalui berbagai riset dan inovasi yang dihasilkan.

"Pandemi belum berlalu, kebutuhan riset dan inovasi semakin jelas. Mari dukung BRIN untuk semangat selalu dalam perayaan 26 tahun Hakteknas," katanya.

Pada acara yang sama, Kepala Badan Standardisasi Nasional (BSN) Kukuh S Achmad mengharapkan peringatan Hakteknas ke-26 mampu menjadi momentum yang tepat dalam mewujudkan integrasi riset dan Indonesia inovatif.

"Semoga pengintegrasian unit riset dan pengembangan di kementerian dan lembaga ke dalam Badan Riset dan Inovasi Nasional mampu menciptakan ekosistem riset dan inovasi yang lebih baik untuk meningkatkan daya saing nasional," katanya.

Baca juga: Presiden: BPPT harus jadi pusat kecerdasan teknologi Indonesia

Baca juga: BPPT dukung peningkatan riset eksplorasi mineral laut dalam Indonesia

Baca juga: BPPT: Penguatan sistem inovasi dukung Indonesia mandiri dan maju

Baca juga: BPPT sebut lima teknologi reduksi risiko bencana geologi Indonesia

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2021