Surabaya (ANTARA) - Ketua DPRD Surabaya, Adi Sutarwijono, menyatakan peringatan HUT ke-76 RI kali ini merupakan tantangan terbesar untuk merdeka dari pandemi Covid-19.

"Selamat merayakan hari kemerdekaan dengan penuh rasa syukur, penuh kegembiraan dan optimisme," kata dia, di Surabaya, Selasa.

Ia mengatakan tantangan terbesar saat ini adalah membawa masyarakat merdeka dari pandemi Covid-19 serta memulihkan semua sektor kehidupan, terutama ekonomi rakyat yang terhempas akibat pandemi.

Baca juga: Gubernur Sulsel sebut HUT RI perkuat kebersamaan lawan COVID-19

"Tetap disiplin pada protokol kesehatan. Semoga kita semua senantiasa berada dalam lindungan dan bimbingan Tuhan Yang Maha Kuasa. Amin," ujarnya.

Untuk itu, dia juga mengajak warga Surabaya untuk saling bantu dan gotong royong guna pemulihan ekonomi Kota Pahlawan ini.

Menurut dia, lebih dari setahun pandemi Covid-19 mengubah berbagai tata kehidupan. Untuk itu, lanjut dia, semua pihak harus bersama-sama menghadapinya dengan gotong-royong.

Tidak hanya itu, dia juga mendorong agar semua pihak saling membantu terhadap sesama demi menyelamatkan nyawa. Saat ini, semua berjibaku menghadapi pandemi.

Baca juga: 4.038 pasien COVID-19 di Bangka Barat sembuh

Ia juga mengajak warga untuk menyerap seluruh energi para pejuang dengan melipatgandakan semangat kerja gotong-royong demi menyelamatkan banyak nyawa dan membantu warga terdampak ekonomi.

Menurutnya, gotong-royong harus menjadi pilar penanganan pandemi, baik terkait penanganan sektor kesehatan maupun pemulihan ekonomi dan bantuan sosial. "Kita semua bersyukur, gotong royong itu terimplementasi nyata di Surabaya," ujar dia.

Bahkan, lanjut dia, Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, dan Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji, bergotong-royong bersama menggerakkan seluruh energi di Surabaya agar semakin banyak warga yang terselamatkan. Jumlah kasus Covid-19 aktif bisa terus ditekan. Saat ini Covid-19 terus melandai.

Baca juga: Kasus COVID-19 di Bangka Barat bertambah 38, dua meninggal dunia

"Partai politik pun bergotong-royong, bergerak, membantu masyarakat. PDI Perjuangan misalnya, membuka posko-posko di setiap kecamatan," katanya.

Para pelajar juga bergotong-royong membantu Pemerintah Kota Surabaya. Demikian pula berbagai organisasi, komunitas, maupun inisiatif-inisiatif pribadi, bergerak membantu warga lewat pemberian sembako hingga kebutuhan harian pasien isolasi mandiri.

"Pemerintah pusat dan kota juga memberikan berbagai skema bantuan untuk meringankan warga. Semuanya saling menguatkan," katanya.
 

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2021