Jakarta (ANTARA) - Penyanyi Bernard Dinata atau yang lebih dikenal dengan nama lullaboy menghadirkan balada piano ala dirinya berjudul "only in my dreams", yang menceritakan kecintaannya untuk sang ibunda.

Mengutip keterangannya pada Minggu, "only in my dreams" diciptakan oleh lullaboy sebagai persembahan spesial untuk sang ibu. Lagu ini terinspirasi di momen adu argumen antara dirinya dengan sang ibunda. Rasa bersalah dan tidak nyaman yang hadir selepas perselisihan dengan Ibunya inilah yang mendorongnya untuk menulis lagu ini.

Di lagu ini, lullaboy berusaha mengatakan hal-hal yang sebenarnya dia ingin sampaikan ke Ibunya, sehingga lagu ini jauh terasa lebih personal dibanding lagu-lagunya sebelumnya.

Dalam pembuatannya, lullaboy turut dibantu oleh teman satu alumni di Berklee College of Music, JustinAdijanto sebagai produser, dan mixing oleh Ano Stevano yang juga sempat me-mixing lagu dari musisi besar Indonesia seperti Afgan, Raisa, Isyana, hingga Ramengvrl.

"only in my dreams" dapat digambarkan sebagai lagu yang secara bertahap membuat kita merasakan perasaan terdalam yang dituangkan lullaboy lengkap dengan nuansa orkestra serta harmoni yang manis. lullaboy sendiri tumbuh besar dengan mempelajari tentang bagaimana mengekspresikan dirinya, sekaligus menjadi rentan dalam musik gospel dan emo.

Lagu ini merupakan track ke 9 dari total 12 track yang akan ada di album debut milik lullaboy. Album ini rencananya akan dirilis di akhir tahun.

Di sisi lain, lullaboy adalah penyanyi, penulis lagu, sekaligus produser asal Indonesia dengan basis di Singapura. Musisi yang merupakan lulusan dari Berklee College of Music sekaligus sempat magang di YG Entertainment ini telah berkarier di dunia musik dengan merilis beberapa karya miliknya sejak tahun 2016 dengan merilisnya melalui mediasosial.

Lagu-lagu lullaboy kini telah di streaming sebanyak lebih dari 8,8 juta kali dengan rata-rata pendengar mencapai angka fantastis 600 ribu pengguna tiap bulannya.

 

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021