Jakarta (ANTARA) - Vokalis band Rebelsuns, Dai Ramadhani, merilis single solo perdananya berjudul "Selayaknya" dengan pendekatan yang berbeda.

Nuansa rock-up beat dibuka oleh vokal Dai yang penuh semangat seakan mencoba membius pendengarnya. Menurutnya ini hal unik ketika lagu yang memberikan hawa enerjik kepada lirik yang sedih sehingga semacam menolak untuk terpuruk.

Mengutip melalui keterangannya, Selasa, "Selayaknya" bercerita tentang perasaan gelisah seseorang dalam menghadapi beratnya masa lalu dengan ekspektasi masa depan.

Keadaan tersebut membuat seorang manusia biasa merasa lebih lemah dari seharusnya. Ditambah keraguan dan kesepian membuat seseorang merasa tidak seperti manusia selayaknya.

"Menurutku menulis lagu 'Selayaknya' sebuah pencapaian pribadi, ya. Ini mungkin lagu pertamaku berbahasa Indonesia yang benar-benar ku garap hingga tahap demo. Lebih cocok aja kalau dengan lagu ini aku bisa menunjukkan sisi kreatifku yang lebih intim yang mungkin tidak cocok di projek lain," kata Dai.

“Selayaknya digarap langsung oleh Dai bersama Dimas Wibisana dan Barsena Bestandhi. Dai merasa bangga bisa berkolaborasi dengan musisi hebat untuk proyek single ini.

"Senang dan bangga bisa berkolaborasi dengan orang-orang keren yang dibantu banget sama bapak Dimas Wibisana selaku produser dan banyak banget masukan untuk lagu ini. Terus seru banget soalnya saat take vocal juga dibantu sama vocal director yaitu Barsena yang direct dengan sangat nyaman dan keren banget hasilnya," ujar Dai.

Selepas merilis single ini, Dai berharap semakin banyak yang tertarik dengan musik genre rock dan ingin mengembalikan energi itu lagi di masa ini.

"Selayaknya" sudah dapat dinikmati di berbagai platform musik digital seperti Spotify, iTunes, Deezer, Langit Musik, JOOX, dan lain-lain.

Baca juga: "Over Again", sajian musik disko ala Rebelsuns

Baca juga: Rebelsuns ceritakan sakitnya penyesalan di lagu "Hues"

Baca juga: Rebelsuns rilis lagu perdana bersama label baru

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021