Ayo semua warga saling diawasi dan laporkan kalau ada yang melebihi ketentuan pemerintah
Surabaya (ANTARA) - Wakil Wali Kota Surabaya, Jawa Timur, Armuji memastikan tarif tes usap PCR di daerah itu turun menjadi Rp495 ribu sesuai surat edaran Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

"Saya memastikan bahwa harga tes usap PCR di Surabaya sudah turun sesuai ketentuan Kemenkes," kata Wawali Armuji usai meninjau laboratorium Parahita di Jalan Darmawangsa dan Swab Drive Thru National Hospital Jalan Biliton, Surabaya, Jumat.

Baca juga: Kemenkes jamin kualitas tes RT-PCR tetap baik setelah tarif diturunkan

Menurut Armuji, semenjak Presiden RI Joko Widodo menginstruksikan agar harga tes usap PCR diturunkan, kini layanan tersebut menjadi setengah harga dibanding sebelumnya.

Bahkan, lanjut dia, Kementerian Kesehatan telah menetapkan tarif tertinggi pemeriksaan Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) Rp495 ribu untuk Pulau Jawa dan Bali dan Rp525 ribu untuk luar Pulau Jawa dan Bali.

Baca juga: Kemenkes: Penetapan tarif tertinggi RT-PCR ringankan beban masyarakat

Tarif tersebut ditetapkan melalui Surat Edaran Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Nomor HK.02.02/I/2845/2021 tentang Batas Tarif Tertinggi Pemeriksaan Reserve Transcription Polymerase Chain Reaction (RT-PCR).

Armuji menyebutkan bahwa makin terjangkaunya tarif usap PCR akan membuat presentasi testing di Kota Surabaya semakin tinggi sehingga tracing dan mitigasi pengendalian infeksi COVID-19 lebih terkendali.

Baca juga: Tarif layanan tes PCR di Bandara Ngurah Rai turun

Selain itu, lanjut dia, menurunnya angka infeksi COVID-19 dapat terus dipertahankan sehingga Kota Surabaya menjadi zona hijau.

"Walaupun dalam peta risiko Surabaya menjadi zona oranye, tetap secara berkala kita mantapkan testing, tracing dan therapy. Kebijakan layanan kesehatan disiapkan secara matang dan long term untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan," ujar Armuji.

Ia menambahkan kebijakan turunnya tarif tes PCR disambut baik oleh berbagai pihak, serta berharap agar selanjutnya untuk obat-obatan juga dapat dipastikan stok persediannya aman dan harga terjangkau.

"Ayo semua warga saling diawasi dan laporkan kalau ada yang melebihi ketentuan pemerintah," katanya.

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2021