Empat disiplin tersebut selalu dipertandingkan di Olimpiade dan Asian Games sehingga arah dan tujuan untuk PRSI ini sudah jelas, yakni menuju puncak dunia
Jakarta (ANTARA) - Komite Olimpiade Indonesia (KOI) menilai bahwa kepengurusan baru Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) periode 2021-2025 menghadapi tantangan yang tak mudah dalam memajukan olahraga akuatik Tanah Air di kancah internasional.

Komite Eksekutif (KE) KOI Bidang Pengawasan dan Harmonisasi Luar Negeri Indra Gamulya dalam pelantikan PB PRSI periode 2021-2025 yang digelar secara virtual di Jakarta, Kamis, menyampaikan bahwa tantangan yang dihadapi federasi tersebut tidak mudah, sebab PRSI membawahi empat disiplin, yaitu renang, loncat indah, renang indah, dan polo air.

Demi meningkatkan prestasi, Indra menekankan bahwa PRSI perlu memprioritaskan nomor-nomor tertentu terutama yang bisa menjadi potensi mendulang medali bagi Merah Putih dalam berbagai multievent internasional, seperti Asian Games dan SEA Games.

Baca juga: Anindya ingatkan atlet jaga prokes saat dilepas ke Olimpiade Tokyo

“Empat disiplin tersebut selalu dipertandingkan di Olimpiade dan Asian Games sehingga arah dan tujuan untuk PRSI ini sudah jelas, yakni menuju puncak dunia,” kata Indra dalam keterangan tertulisnya.

Kendati tantangan itu tak mudah, KOI optimistis bahwa kepengurusan baru PB PRSI di bawah kepemimpinan Ketua Umum Anindya Novan Bakrie dapat meningkatkan prestasi renang Indonesia apalagi putra sulung dari Aburizal Bakrie itu telah membuktikan peningkatan prestasi pada periode pertamanya dengan mengantarkan tim polo air Indonesia untuk pertama kalinya merebut medali emas SEA Games 2019 Filipina.

“Pada Olimpiade 2020 Tokyo kemarin, Indonesia juga mengirimkan atlet-atlet muda kita di cabang olahraga renang. Semoga dengan pembinaan yang telah disiapkan oleh Pak Anindya, atlet-atlet kita kian matang. Dan, suatu hari nanti kita dapat melihat Merah Putih berkibar di puncak tertinggi event internasional,” ucapnya.

Anindya terpilih sebagai Ketua PB PRSI untuk kedua kalinya dalam Musyawarah Nasional (Munas) yang digelar di Jakarta pada 28 Februari lalu. Ia mendapat dukungan 27 suara Pengurus Provinsi (Pengprov) PRSI dan unggul atas pesaingnya, Wibisono yang mengumpulkan hanya lima suara.
Baca juga: Menang telak, Anindya Bakrie kembali ketua umum PB PRSI
Baca juga: Profil atlet Olimpiade: Perenang Azzahra Permatahani


Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2021