Jakarta (ANTARA) - Indonesia kehilangan peluang meraih medali dari sektor parabadminton tunggal putra SL3 setelah Ukun Rukaendi menderita kekalahan untuk kedua kalinya dalam fase penyisihan Grup B Paralimpiade Tokyo, Jumat.

Dalam pertandingan kedua Grup B, Ukun dikalahkan pebulu tangkis Inggris Daniel Bethell 8-21, 12-21 di Yoyogi National Stadium Tokyo, seperti dilansir Paralimpiade Tokyo di laman resminya.

Pada pertandingan ini, Ukun langsung tertinggal di interval pertama saat skornya mandeg di 3-11. Namun di interval kedua, atlet berusia 51 tahun ini memperbaiki permainannya dan mencatatkan tiga poin berturut-turut menjadi 6-11.

Unggulan kedua Bethell unggul berkat serangan yang dilakukan dari zona depan. Ukun yang kesulitan menjangkau bola di depan net harus merelakan poin bagi lawannya hingga gim pembuka usai.

Baca juga: Ukun lalui laga dramatis dengan wakil Jepang di penyisihan Grup A 

Situasi serupa masih berlanjut di gim kedua, dimana Bethell lebih banyak memainkan teknik netting. Ukun menggeser posisinya ke zona depan dan sukses mengejar ketertinggalan.

Namun perbaikan skor atlet asal Garut itu tak bertahan lama. Bethell mengubah strateginya dengan melepaskan lob tinggi sehingga memaksa Ukun melakukan pergerakan yang menyulitkan ke pinggir lapangan.

Mengetahui Ukun kesulitan, Bethell mencuri angka dengan kembali menjatuhkan bola-bola di depan net. Ukun yang berusaha menghalau harus berulang kali terjatuh.

Atlet parabadminton nasional peringkat empat dunia ini pun dipaksa menyerah setelah 46 menit bertanding.

Dari penyisihan Grup B tunggal putra SL3, Ukun mencatatkan poin -41. Sebelumnya di hari Kamis, Ukun dikalahkan wakil tuan rumah Fujihara Daisuke.

Dalam penyisihan tunggal putra SL3, masing-masing juara dan runner-up grup berhak maju ke babak semifinal. 

Baca juga: Dua tunggal putra SL4 kantongi hasil berbeda di laga penyisihan kedua 
Baca juga: Hary/Leani maju ke semifinal ganda campuran SL3-SU5 Paralimpiade Tokyo 

 

Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2021