Jakarta (ANTARA) - Pengurus Besar Persatuan Selancar Ombak Indonesia (PB PSOI) mengatakan bahwa surfing atau selancar ombak, yang menjadi cabang olahraga eksibisi di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua, akan mempertandingkan dua nomor.

Ketua Umum PB PSOI, Arya Sena Subyakto, mengungkapkan dua nomor yang dipertandingkan tersebut adalah nomor short board atau papan pendek putra dan nomor aerial atau mengudara putra.

"Tadinya saya mau bikin satu nomor saja, tapi karena kemarin di SEA Games yang dipertandingkan empat nomor, makanya kita harus bikin dua nomor, jadi saya pilih dua nomor putra," kata Arya saat dihubungi Antara, Jumat.

Sebanyak tujuh provinsi rencananya akan mengikuti pertandingan selancar ombak di PON Papua, yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Bali, Nusa Tenggara Barat, Sumatera Barat, ditambah dengan Papua dan Papua Barat.

Baca juga: Papua Barat siap kirim empat atlet selancar ke PON Papua

Hal itu, menurut Arya, telah memenuhi persyaratan untuk menggelar cabang olahraga eksibisi di gelaran olahraga multievent nasional tersebut.

"Suatu cabang olahraga baru bisa resmi dipertandingkan di PON apabila sudah pernah mengadakan eksibisi, eksibisi itu minimum diikuti oleh lima provinsi, plus provinsi tuan rumah, berarti enam provinsi," ujar Arya.

Pertandingan selancar ombak di PON Papua, diharapkan dapat digelar di Pantai Hamadi, yang berada kurang lebih lima kilometer dari pusat kota Jayapura. Saat ini, menurut Arya, anggota PSOI telah melakukan survei di lokasi tersebut.

Baca juga: Tim selancar Sulsel akan berangkat lebih awal ke Papua

Arya mengungkapkan sejauh ini kondisi di arena pertandingan cukup bagus, namun cuaca, yang tidak dapat ditebak, akan menjadi isu tersendiri. Meski begitu dia berharap tidak ada kendala berarti pada hari penyelenggaraan pertandingan.

"Sebenarnya untuk di Papua itu karena dia menghadap ke Pasifik biasanya ombak yang ideal baru masuk bulan Oktober... Surfing selalu begini problemnya, selalu sangat bergantung dari alam, yang tidak bisa diprediksi," kata Arya.

Kembali pada saat Olimpiade Tokyo pada Juli, final selancar ombak juga dijadwal ulang, satu hari lebih awal dari yang direncanakan, dengan mempertimbangkan keadaan ombak ketika badai tropis mendekati Jepang.

"Jadi tergantung kondisi ombak, kalau ombaknya bagus, seharian pasti kita kebut," Arya menambahkan.

Dalam penyelenggaraannya, Arya mengatakan semua yang akan berangkat mengikuti eksibisi selancar ombak di PON Papua, diharuskan melakukan tes PCR dan sudah mendapatkan vaksin.

"Yang penting kita selalu mawas diri. Seperti yang sudah-sudah protokol COVID-19 kita jalankan semestinya," ujar Arya.

Pertandingan selancar ombak akan digelar pada 22, 23 dan 24 September 2021. Cabang olahraga, yang debut di Olimpiade Tokyo 2020, itu menjadi salah satu dari 10 cabang eksibisi di PON Papua, di antaranya bersama dengan esport, modern pentathlon dan triathlon.

"Dengan adanya eksibisi ini, apabila sukses, kita bisa resmi dipertandingkan di PON Aceh 2024," kata Arya.

Baca juga: Debut selancar ombak di Olimpiade bawa tantangan baru untuk Indonesia
Baca juga: Rio Waida kesulitan berburu ombak karena angin kencang

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2021