ANTARA - Peneliti kemanan data, Pusat Penelitian Informatika, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Didi Rosiyadi kepada Antara, Sabtu (4/9), mengungkapkan kebijakan terhadap sistem keamanan data perlu diterapkan secara komprehensif untuk mencegah bocornya data individu dan diketahui oleh asing. Menurutnya, kebocoran tersebut menandakan bahwa sistem keamanan data masih dinilai buruk meskipun disebabkan oleh kelalaian individu saat mengakses suatu aplikasi. Hal tersebut merujuk pada bocornya NIK Presiden Joko Widodo yang digunakan untuk mengakses sertifikat vakasinasi COVID-19 melalui aplikasi pedulilindungi.
(Dimas Krisna /Satrio Giri Marwanto/Nabila Anisya Charisty)