Kulon Progo (ANTARA News) - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X berjanji akan membantu lagi modal usaha sektor perikanan warga Kabupaten Kulon Progo yang memanfaatkan lahan kering untuk kolam ikan.

Sultan Hamengku Buwono X dalam temu wicara dengan Kelompok Pembudi daya Ikan Kabupaten Kulon Progo, di Wates, Kamis, mengatakan, akan menambah bantuannya sebesar Rp1,5 miliar untuk mengembangkan budi daya ikan di kolam yang memanfaatkan lahan kering.

Pada Oktober 2010 gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ini telah membantu dana Rp1 miliar kepada Kelompok Pembudi daya Ikan Kulon Progo.

Sultan mengatakan akan memberikan bantuan lagi seperti janjinya kalau warga masyarakat berhasil mengembangkan budi daya ikan di kolam yang memanfaatkan lahan kering. "Saya akan menambah bantuan untuk kekurangan Rp900 juta, dan akan saya tambah lagi sebesar Rp600 juta, sehingga total tambah Rp1,5 miliar," katanya.

Menurut gubernur, dirinya percaya melihat kesungguhan Forum Silaturahmi Kelompok Pembudi daya Ikan Kabupaten Kulon Progo untuk membangun perekonomian masyarakat, setelah melihat hasil yang menggembirakan dari budi daya ikan lele di kolam yang memanfaatkan lahan kering.

"Bagaimana saya tidak percaya, karena banyak warga masyarakat membudidayakan ikan lele di kolam tersebut," katanya.

Namun, Sultan memberikan syarat untuk mencairkan dana bantuan itu guna menambah modal usaha perikanan tersebut, Forum Silaturahmi Kelompok Pembudi daya Ikan Kulon Progo harus menambah kolam ikan di rumah yatim piatu di Kecamatan Galur.

"Syaratnya hanya satu, kalau dana ini saya cairkan, tolong ditambah kolam ikan di rumah yatim piatu di Kecamatan Galur, minimal lima kolam supaya kehidupan mereka layak," katanya.

Gubernur juga mengusulkan agar dilakukan pemotongan setiap panen ikan sebesar 10 persen untuk menambah modal, simpanan pendidikan dan kesehatan, serta membuat koperasi.

"Saya mengusulkan bagaimana kalau setiap panen ikan dipotong 10 persen, dengan rincian lima persen untuk pengembangan usaha, dua persen untuk simpanan pendidikan dan kesehatan, serta tiga persen guna membuat koperasi simpan pinjam," katanya.(*)

(ANT-159/M008/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010