Tentu prestasi terbaik yang diharapkan, target saya tidak muluk-muluk paling tidak bisa finis di peringkat 10 besar
Sumatera Selatan (ANTARA) - Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru menjanjikan bonus senilai Rp300 juta untuk atlet peraih medali emas di Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-XX Papua.

"Kalau berhasil meraih medali emas Rp300 juta bonusnya," kata Herman Deru usai upacara pelepasan kontingen PON Sumatera Selatan di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Sport City (JSC) Palembang, Rabu.

Bonus untuk peraih medali emas PON Papua tidak hanya dijanjikan bagi atlet semata, melainkan termasuk pelatih dan setiap unsur kontingen.

Baca juga: KONI Sumsel siapkan latihan terpusat jelang PON Papua

Dengan demikian, nilai bonus yang dijanjikan tersebut menjadi berkalilipat lebih besar dari nominal yang diumumkan sebelumnya yaitu senilai Rp200 juta untuk setiap atlet peraih medali emas.

Maka dengan adanya inisiasi pemberian bonus ini, lanjutnya, para atlet Sumatera Selatan diharapkan dapat bertanding secara maksimal dengan segala kemampuan yang dimiliki.

Sehingga akhirnya mampu mempersembahkan prestasi gemilang pada pesta olahraga nasional ini atau paling tidak lebih baik dari capaian PON 2016, ketika Sumsel hanya berhasil membawa pulang enam medali dan finis pada peringkat 21 nasional.

"Tentu prestasi terbaik yang diharapkan, target saya tidak muluk-muluk paling tidak bisa finis di peringkat 10 besar," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Komite Olahraga Indonesia (KONI) Sumatera Selatan Hendri Zainudin mengatakan, dirinya optimistis atlet dengan bimbingan dari pelatih dan mentor yang sudah berpengalan dapat mempersembahkan prestasi terbaik pada event olahraga terakbar nasional ini.

Adapun pada PON ke-XX Papua yang berlangsung 2 Oktober sampai 15 Oktober 2021 ini Sumatera Selatan memberangkatkan 102 atlet, 48 pelatih, dan 13 panitia penyerta untuk 24 cabang olahraga yang diikuti.

Atlet yang diberangkatkan tersebut sudah siap secara fisik dan mental lantaran secara teknis atlet sudah mengikuti agenda pelatihan terpusat (training center) selama Februari sampai Juli.

"Walaupun dihadapkan segala hambatan dampak dari pandemi pelatihan terpusat berjalan dengan baik sehingga kontingen daerah lain harus memepertimbangkan Sumsel," kata dia.

Baca juga: Sumsel prioritaskan atlet berpeluang medali yang dikirim ke PON Papua

Kontingen diberangkatkan secara berkala dibagi per kloter. Kontingen tim e-sport diberangkatkan lebih dahulu pada Kamis (16/9).

Lalu dilanjutnya pada Kamis (23/9) untuk kontingen cabang olahraga tenis lapangan. Jumat (24/9) kontingen canoeing, panjat tebing, sepatu roda, muaythai, dan sepak takraw.

Dilanjutkan pada Sabtu (26/9) kontingen panahan, wushu, Minggu (28/9) kontingen taekwondo, voli pasir, senam, dan Senin (30/9) kontingen biliar.

Pada Selasa (1/10) Sumsel memberangkatkan kontingen catur, anggar, menembak, dan rowing. Adapun tim yang berangkat Rabu (2/10) adalah bulu tangkis, atletik, dan pada Kamis (3/10) diberangkatkan tim pencak silat, serta road race, Pada Sabtu (6/10) motorcross, renang dan Minggu (7/10) loncat indah diikuti tim selam dan karate pada Senin (8/10).

"Dari Palembang mereka langsung menuju masing-masing venue Kabupaten Jayapura, Mimika dan Merauke," cetusnya.

Kepala Bidang Prestasi KONI Sumatera Selatan Meirizal Usra mengatakan, kontingen yang diberangkatkan tidak bisa dipandang remeh meskipun atlet yang akan bertarung di PON Papua ke-XX ini didominasi oleh kelas junior.

Karena berdasarkan hasil evaluasi dari seleksi hingga tahap pelatihan terpusat beberapa waktu lalu, mental dan kemampuan bertanding para penggawa muda itu sudah semakin matang.

Sehingga semua cabang olahraga berpotensi meraih mendali emas, khususnya atletik (semua nomor), bela diri, gulat, dan lompat indah diunggulkan.

"Kami mohon doa dan dukungan semua masyarakat supaya meraih prestasi yang terbaik, salam olahraga," tandasnya.

Baca juga: Sumsel kirim 115 atlet ke PON Papua 2020

Pewarta: Muhammad Riezko Bima Elko
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2021