Surabaya (ANTARA News) - Sebagian besar pekerja seks komersial (PSK) warga yang tinggal di Kremil Surabaya berdoa untuk kemenangan Tim Nasional (Timnas) Sepakbola Indonesia yang akan berlaga di partai final putaran pertama di Stadion Bukit Jalil, Malaysia, Minggu malam.

Koordinator Komunitas Peduli Kremil (KPK), Daniel Lukas Rorong, di Surabaya, Minggu, mengatakan bahwa pihaknya mengajak warga sekitar termasuk penghuni lokalisasi atau PSK untuk memudahkan kemenangan bagi Timnas Sepakbola Indonesia.

"Semoga Timnas mampu berbuat yang terbaik dan memberikan kado Natal dan Tahun Baru bagi rakyat Indonesia yang merayakannya," ujarnya.

Selain berdoa bersama aktivis Kristen Persatuan warga Kristen Wilayah Delapan, aktivis KPK juga membagi-bagikan selebaran berisikan ajakan untuk mendoakan Timnas Garuda agar menang melawan Malaysia serta menjadi juara untuk kali pertama di Piala AFF 2010.

Selebaran berisikan imbauan untuk mendoakan Timnas Sepakbola Indonesia itu juga dibagikan kepada warga dan pengguna jalan di daerah itu.

"Semakin banyak yang mendoakan, niscaya Tuhan akan mengabulkan doa kita agar Timnas Indonesia bisa menang telak, baik itu pada waktu berlaga di Malaysia maupun di kandang sendiri," ujar Daniel.

Berbagai poster bergambarkan pemain-pemain Timnas Indonesia dan spanduk berisikan dukungan pun dibentangkan, diantaranya "Pray for Timnas Indonesia", "Garuda di Dadaku", "Ganyang Timnas Malaysia", dan masih banyak lagi yang lainnya.

Santi, salah seorang PSK mengatakan, meski tak menyukai sepak bola, namun euforia Timnas Indonesia akhir-akhir ini membuatnya wajib mendukung meski hanya memberikan doa dan semangat.

"Hanya doa yang bisa kami berikan untuk kemenangan Timnas. Semoga Minggu malam saya bisa nonton siaran langsungnya di televisi dan tidak ada gangguan listrik padam," ucap perempuan penggemari Irfan Bachdim tersebut.

"Irfan ganteng dan masih muda. Nggak salah dia disenangi cewek-cewek Indonesia, termasuk saya," katanya sambil tersenyum.
(T.ANT-165/F002/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010