Fasilitas cold storage merupakan ruang pendingin berukuran 850 meter persegi yang terdiri dari lima cold room dengan total investasi lebih dari Rp10 miliar dan diperuntukkan untuk produk daging, sayur dan buah-buahan.
Jakarta (ANTARA) - Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi meresmikan tiga fasilitas yang dibangun PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) atau BGR Logistics, yakni cold storage, mobile cold storage, dan mess karyawan di Jakarta Utara, Kamis.

Direktur Utama BGR Logistics M. Kuncoro Wibowo dalam acara Launching Produk Bersama Warung Pangan yang dipantau secara daring dari Jakarta, menjelaskan fasilitas cold storage seluas 850 meter persegi itu menelan investasi lebih dari Rp10 miliar.

"Fasilitas cold storage merupakan ruang pendingin berukuran 850 meter persegi yang terdiri dari lima cold room dengan total investasi lebih dari Rp10 miliar dan diperuntukkan untuk produk daging, sayur dan buah-buahan," katanya.

Baca juga: Bantu pemasok bahan pangan, BGR tambahkan fitur baru Warung Pangan

Fasilitas kedua yang diresmikan yaitu mobile cold storage atau ruang pendingin portable di atas lahan 5.000 meter persegi. Fasilitas tersebut bisa mencapai minus 40 derajat celsius.

"Total ada 4 cold room dengan kapasitas 1.000 ton. Saat ini baru terpasang 275 ton, dengan investasi hampir Rp6 miliar," katanya.

Fasilitas ketiga yang diresmikan yakni rumah dinas, mess karyawan, dan revitalisasi danau.

Baca juga: Mendag upayakan harga pakan jagung bagi peternak turun jadi Rp4.500

Dalam kesempatan tersebut, Menteri BUMN Erick Thohir berharap bisa melihat hasil transformasi Holding BUMN Pangan. BGR Logistics masuk dalam Holding BUMN Pangan bersama RNI, PT Perikanan Indonesia, PT Perikanan Nusantara, PT Sang Hyang Seri, PT Pertani, dan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI).

"Terima kasih atas transformasi yang sudah ditunggu-tunggu untuk klaster pangan dan saya ingin melihat hasilnya di tahun depan. Tahun ini exercise dulu. Tahun depan perlombaannya dan mesti dapat medali," ujar Erick.

Sementara itu, Mendag Lutfi mengatakan cold chain atau rantai dingin di Indonesia jadi satu hal yang tidak bisa dielakkan. Pasalnya, potensi yang hilang karena buruknya rantai dingin masih sangat besar.

"Menurut studi di Indonesia dibilang 17 persen yang hilang, rusak karena rantai dinginnya tidak benar. Jadi rantai dingin ini inevitable (tidak terelakkan). Kalau ingin dapat harga tertinggi, harus punya rantai dingin dan rantai dingin ini yang akan berikan saving (pendapatan) kepada Indonesia," pungkas Mendag.

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021