Indeks acuan S&P/ASX 200 di Bursa Efek Australia (ASX) merosot 0,72 persen menjadi diperdagangkan di 7.406,3 poin pada pukul 00.19 GMT.
Sydney (ANTARA) - Saham-saham Australia jatuh pada awal perdagangan Jumat pagi, terseret oleh saham pertambangan dan penurunan perusahaan perangkat lunak Iress setelah menolak tawaran pembelian, dengan kekhawatiran kasus COVID-19 yang lebih tinggi melemahkan sentimen.

Indeks acuan S&P/ASX 200 di Bursa Efek Australia (ASX) merosot 0,72 persen menjadi diperdagangkan di 7.406,3 poin pada pukul 00.19 GMT. Indeks acuan terangkat 0,58 persen pada Kamis (16/9/2021).

Negara bagian terbesar kedua di Australia melaporkan kenaikan harian tertinggi kedua dalam infeksi baru tahun ini, bahkan ketika Perdana Menteri Scott Morrison menjanjikan lebih banyak kebebasan bagi warga yang telah divaksin.

Baca juga: Saham Australia ditutup menguat ketika pembatasan virus diperlonggar

Persentase kerugian teratas pada indeks acuan adalah Iress Ltd yang anjlok hampir 10 persen, setelah perusahaan menolak tawaran pembelian dari perusahaan ekuitas swasta Swedia EQT untuk ketiga kalinya.

Saham pertambangan anjlok 3,81 persen menyusul penurunan harga bijih besi hampir 4,0 persen. Fortescue Metals Group Ltd terperosok 7,83 persen memimpin penurunan, diikuti oleh SSR Mining Inc yang kehilangan 7,73 persen.

Saham-saham terkait emas jatuh 3,93 persen, dengan kelas berat sektor Newcrest Mining turun lebih dari 3,0 persen karena harga emas mundur tertekan penguatan dolar dan kekhawatiran pengurangan pembelian aset lebih awal oleh Federal Reserve AS.

Baca juga: Saham Inggris setop rugi dua hari, indeks FTSE 100 menguat 0,16 persen

Indeks energi juga tumbang 1,66 persen, karena harga minyak stabil semalam setelah mencapai tertinggi multi-minggu sehari sebelumnya.

Namun, saham sektor teknologi terangkat 1,52 persen, dengan Afterpay Ltd melonjak 3,33 persen, diikuti oleh Altium Ltd naik 2,49 persen.

Di Selandia Baru, indeks acuan S&P/NZX 50 naik 0,59 persen menjadi diperdagangkan pada 13.156,4 poin.

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021