Denpasar (ANTARA) - Kodam IX/Udayana merealisasikan 151 titik air bersih maupun sanitasi yang tersebar di wilayah Bali, Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB).
 
"Terkait air bersih maupun sanitasi ini sudah berjalan sekitar enam atau tujuh bulan yang lalu. Kami sudah membuat 151 titik air tersebar di Bali-Nusra dan nantinya akan ada 51 titik lagi, mudah-mudahan bulan depan bisa diselesaikan," kata Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Maruli Simanjuntak dalam siaran pers di Denpasar, Rabu.
 
Ia mengatakan tugas selanjutnya yaitu menuntaskan sebanyak 51 titik, sehingga secara keseluruhan tersebar 202 titik air bersih maupun sanitasi.

Baca juga: Sambut HUT ke-76 TNI, Kodam IX/Udayana gelar donor darah serentak
 
“Yang perlu diingat, bahwa ini semua adalah hasil kerja bersama. Semua yang ada di Kodam IX/Udayana ini mempunyai andil dalam pelaksanaan pembuatan kegiatan-kegiatan sosial Kodam IX/Udayana," tegas Pangdam.
 
Terkait proyek pengairan untuk pertanian, akan dicoba pada tiga provinsi yang masuk dalam wilayah Kodam IX/Udayana. Sementara, yang sedang berjalan ada tiga yaitu di wilayah Sumba Timur ada 460 hektar lahan, kedua di Sumba Tengah yang baru terdata ada 5.000 hektar berupa Kebun Jagung yang belum dialiri air dan yang ketiga di Tabanan, Bali seluas 220 hektar.
 
Sementara itu, menyambut HUT ke-76 TNI, Pangdam menegaskan bahwa sebagai Prajurit TNI pada Delapan Wajib TNI, di mana yang kedelapan yaitu memelopori usaha-usaha untuk mengatasi kesulitan rakyat sekelilingnya.

Baca juga: Pangdam Udayana: Masalah perbatasan di darat-laut tak boleh diabaikan
 
Ia mengatakan dalam rangka memperingati HUT ke-76 TNI, telah dilaksanakan sejumlah kegiatan yaitu donor darah serentak dan bansos.
 
"Ke depannya kami akan menjadwalkan setiap satuan guna mendapat cadangan darah untuk PMI yang mana per tiga bulan akan didata oleh satuan masing-masing," katanya.
 
Selain itu, terdapat beberapa kegiatan sosial lainnya seperti kegiatan rehab rumah tidak layak huni atau RTLH. Rencananya, juga akan meresmikan pompa hidram untuk pengairan sawah.
 
"Mudah-mudahan ini dapat dijadikan suatu pilot project untuk mengatasi permasalahan tentang lahan sawah maupun kebun yang tadah hujan dan bahkan yang selama ini tidak diolah," katanya.
 

Pewarta: Ayu Khania Pranishita
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2021