Ini salah satu upaya kami menghadapi potensi bencana yang bisa berdampak pada minimnya ketersediaan air bersih dan air layak konsumsi
Cikarang, Bekasi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat menyediakan fasilitas air siap minum di wilayah rawan bencana dengan menyiapkan teknologi instalasi penjernih air sebagai bagian dari upaya antisipasi bencana hidrometeorologi.

"Ini salah satu upaya kami menghadapi potensi bencana yang bisa berdampak pada minimnya ketersediaan air bersih dan air layak konsumsi," kata Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan di Cikarang, Kamis.

Dia mengatakan pemanfaatan teknologi untuk membantu ketersediaan air bersih menjadi bagian dari mitigasi bencana hidrometeorologi atau bencana yang dipicu oleh kondisi cuaca dan iklim dengan berbagai parameternya.

Teknologi tersebut, kata dia, berfungsi mengolah air tidak layak konsumsi seperti air sungai menjadi air layak diminum melalui instalasi penjernih air yang rencananya akan diproduksi secara massal.

"Jadi produk ini nanti mengolah air banjir atau air kotor lainnya dengan cara memasukkannya ke dalam sebuah jerigen khusus untuk dipompa dan setelah itu bisa langsung diminum," katanya.

Pemerintah Kabupaten Bekasi saat ini telah memesan instalasi penjernih air tersebut yang nantinya digunakan untuk membantu ketersediaan air bersih di tengah situasi bencana.

Selain bisa dimanfaatkan masyarakat sebagai air minum layak konsumsi, katanya, hasil proses tersebut juga dapat digunakan untuk memasak dan memenuhi kebutuhan Mandi, Cuci, Kakus (MCK).

"Kami sudah pesan 500 unit untuk digunakan di musim banjir ini kepada masyarakat yang terkena banjir atau ke masyarakat yang selama ini masih kesulitan mendapatkan air bersih untuk diminum," katanya.

Bupati menyatakan beberapa langkah kesiapsiagaan pemerintah daerah menghadapi bencana meteorologi telah dilakukan terutama koordinasi secara intens dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum dan BBWS Ciliwung.

"Koordinasi dengan BBWS terkait penguatan tanggul menjelang musim penghujan serta melakukan pembersihan saluran-saluran air dan tempat pembuangan sampah liar," katanya.

Ia juga menginstruksikan BPBD Kabupaten Bekasi untuk memeriksa persiapan jalur evakuasi, tempat evakuasi sementara, peralatan evakuasi, dan memberikan pelatihan di desa-desa yang rawan bencana.

"Mitigasi risiko kami optimalkan melalui beragam skema untuk mencegah kerugian maksimal akibat bencana," demikian Dani Ramdan.

Baca juga: Layanan air bersih warga Bekasi 80 persen bakal dicakup tahun 2023

Baca juga: ACT bangun 28 sumur wakaf atasi krisis air Bekasi

Baca juga: Tiga sumber air baku Bekasi mengering

Baca juga: PKPU distribusikan air bersih ke Kabupaten Bekasi

Pewarta: Pradita Kurniawan Syah
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2021